kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus corona melonjak, Malaysia bisa perketat kembali Perintah Kontrol


Rabu, 13 Mei 2020 / 18:20 WIB
Kasus corona melonjak, Malaysia bisa perketat kembali Perintah Kontrol
ILUSTRASI. Sebuah keluarga berlari di sebuah taman dekat Menara Kembar Petronas ketika Malaysia membuka kembali sebagian besar bisnis, setelah Perintah Kontrol Gerakan berlaku untuk melawan wabah penyakit virus corona baru (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Me


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pemerintah Malaysia bisa kembali memperketat Perintah Pengendalian Gerakan (MCO) setelah 18 Mei, jika ada lonjakan jumlah kasus baru virus corona.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan, 18 Mei akan menandai akhir dari masa inkubasi 14 hari sejak penerapan MCO bersyarat pada 4 Mei lalu.

“Kami sekarang mengamati situasi sehari-hari. Kami akan membuat keputusan di masa mendatang," katanya dalam konferensi pers, Rabu (13/5), seperti dikutip Reuters.

“Kami telah melihat hasil MCO, yang menunjukkan perataan kurva. Adapun MCO bersyarat, kami belum melihat hasilnya. Hasilnya akan mulai (menjadi lebih jelas) pada 18 Mei," ujar dia.

Baca Juga: Selamat, Thailand laporkan nol kasus baru corona sejak 9 Maret

Sesuai MCO bersyarat yang Perdana Menteri Muhyiddin Yassin umumkan pada 1 Mei, hampir semua sektor ekonomi boleh kembali beroperasi dengan kapasitas penuh, dengan prosedur operasi standar yang ketat, mulai 4 Mei.

Keputusan Perdana Menteri untuk mengurangi pembatasan mendapat kecaman, termasuk dari mantan Menteri Kesehatan Dzulkefly Ahmad yang mengatakan, itu terlalu cepat. Dan, mungkin ada gelombang kasus lain sebagai hasilnya.

“Jika (jumlah) kasus masih dalam kendali kami, (kami) dapat membuka lebih banyak sektor. Tetapi, jika kasus terus meningkat, maka kami harus membalikkan keputusan kami," kata Noor Hisham.

Dia menekankan, sekarang tergantung pada publik untuk memastikan hasil yang menguntungkan dari pelaksanaan MCO bersyarat.

Baca Juga: Saat pembatasan dilonggarkan, kasus corona di Singapura tembus 25.000

Selain itu, Noor Hisham menyebutkan, sebanyak 58 orang telah pulih dari Covid-19 pada Rabu (13/5), sehingga jumlah total pemulihan menjadi 5.281 orang.

Ia juga mengumumkan, ada 37 kasus baru virus corona, dengan 21 di antaranya adalah warga negara asing yang bekerja di Malaysia.

“Penambahan dari 37 kasus membawa jumlah total untuk tes positif Covid-19 menjadi 6.779. Namun, jumlah kasus aktif hanya 1.387," ujar Noor Hisham.

Kemudian, ada dua kematian baru akibat virus corona, masing-masing berusia 30 tahun dan 90 tahun. Ini membawa jumlah kumulatif kematian di Malaysia menjadi 111 orang.

Baca Juga: Kasus corona di Rusia tembus 240.000, tertinggi kedua di dunia

Malaysia mengumumkan tiga kasus virus corona pertamanya pada 25 Januari lalu, yang merupakan warga negara China. 

Menyusul peningkatan kasus harian menjadi tiga digit, orang Malaysia berada di bawah MCO mulai 18 Maret untuk mengendalikan lonjakan kasus dan meratakan kurva.

Mengacu MCO, hanya layanan penting yang boleh beroperasi dan penghalang jalan polisi ditempatkan di seluruh negara untuk memastikan kepatuhan publik. MCO akan berakhir pada 9 Juni.

Saat mengumumkan MCO bersyarat mulai 4 Mei, Muhyiddin menyatakan, ekonomi Malaysia telah terpukul keras karena pembatasan, dengan banyak orang negeri jiran kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Setelah tiga minggu, Hong Kong kembali laporkan kasus baru corona



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×