kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,18   -11,31   -1.22%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kazatomprom produsen nuklir bakal IPO dalam waktu dekat


Rabu, 24 Oktober 2018 / 18:52 WIB
Kazatomprom produsen nuklir bakal IPO dalam waktu dekat
ILUSTRASI. Bursa AS


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Rencana penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) produsen minyak terbesar di dunia Saudi Aramco mungkin agak tertunda. Namun, IPO di pasar uranium justru semakin cepat.

Kazatomprom, produsen tenaga nuklir terbesar nomor satu di dunia pada Senin (22/10) lalu menyatakan akan mendaftarkan 25% ekuitasnya di London dan di Kazakh Capital Astana.

Daftar calon perusahaan sektor ini sangat potensial, lantaran perusahaan yang bergerak di sektor ini terbilang langka dan kebanyakan didominasi oleh perusahaan raksasa, mulai dari Orano asal Perancis dan Rosatom Corp dari Russia. Perusahaan ini menyumbang setidaknya seperlima pasokan uranium global di dunia.

Rosatom Corp Kazatomprom merupakan perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah Kazakhstan, terdaftar sebagai IPO besar pertama dalam gelombang privatisasi terencana.

"Produsen uranium terbesar, basis cadangan terbesar, biaya unit terendah dengan dampak lingkungan terendah. Melihat fakta ini, kami cukup yakin bahwa kami memiliki kasus unik," ujar Chief Executive Officer (CEO) Galymzhan Pirmatov dalam wawancaranya di saluran Televisi Bloomberg pada Senin lalu.

Perusahaan yang asetnya sudah ada sejak kejayaan industri tenaga nuklir di Soviet tahun 1950 lalu ini menyebut pihaknya menawarkan bisnis yang baru ke dalam pasar global dan potensi baru bagi bisnis ke depan.

"Hal ini sangat bermakna bagi industri, ini membuat industri kita semakin transparan," kata Rob Crayfoud, Portofolio Manager di Geiger Counter Ltd.

Namun, bila berbicara sektor bisnis uranium tak sepenuhnya berjalan mulus dibanding sektor umum lainnya. Industri uranium global tengah mengalami tekanan sejak bencana yang terjadi di Fukushima tahun 2011. Hal ini membuat banyak perusahaan di dunia yang menghindari penggunaan tenaga nuklir, akibatnya harga uranium pun sempat merosot.

Bloomberg melansir, sumbangan utama penghasilan Kazatomprom antara lain berasal dari laba teratribusi yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi yang turun 30% pada tahun 2017 dan 30% pada paruh pertama tahun ini.

Apalagi, saat ini pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump tengah mengkaji tarif impor alumunium baja, dan kini ke bahan bakar nuklir.

Sentimen investor ke perusahaan bekas Uni Soviet ini juga tengah goyah di tengah sanksi AS yang ditujukan ke Rusia. Namun, Kazatomprom mengatakan pihaknya tidak terkena sanksi.

CEO Kazatomprom menyebut, setidaknya 10% produksi Uranium perusahaan dijual ke Amerika Serikat.

Kazatrom mengatakan pihaknya sudah sepakat untuk meningkatkan permodalan dengan memotong seperempat investasinya ke perusahaan kendaraan Uranium Yellow Cake Plc.

"Dalam beberapa tahun terakhir kami telah mengejar strategi yang lebih berpusat ke pasar, mengalihkan fokus kami dari volume ke nilai," ujar Pirmatov, mantan Kepala Cameco Corp di Kazakhstan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×