kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebakaran hutan Amazon meluas, Prancis tekan Brasil di Konferensi G7


Minggu, 25 Agustus 2019 / 19:07 WIB
Kebakaran hutan Amazon meluas, Prancis tekan Brasil di Konferensi G7
ILUSTRASI. Pemadaman kebakaran lahan


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   PRANCIS. Kebakaran besar yang melanda hutan Amazon di Brasil menjadi perhatian negara internasional. Presiden Prancis Emmanuel Marcon bahkan menyerukan agar persoalan ini bisa masuk agenda utama dalam Konferensi Tinggi Tinggi (KTT) G7.

Dengan seruan itu, kekuatan dunia bisa membantu Brasil dan negara tetangga untuk memerangi kebakaran yang meluas di Amazon serta dibarengi program penanaman kembali secara massal.

Baca Juga: Jerman dan Inggris mengkritik ancaman Mercosur Presiden Prancis Macron

Seruan itu muncul ketika Marcon menekan pemimpin sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro karena dituduh sebagai biang keladi kebakaran tersebut.

Apalagi kebakaran ini dikhawatirkan meluas dan asap yang dihasilkan akan memengaruhi keberlangsungan keanekaragaman hayati dan memperburuk krisis iklim.

Dengan kondisi itu, Macron ingin pemimpin lain bersikap keras terhadap Bolsonaro. Namun setelah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Bolsonaro bersama negara lain akan menekan kasus ini dalam menghadapi kritik dari Prancis.

Pembukaan konferensi G-7 masih didominasi oleh persoalan dampak ekonomi di Brasil dan negara tetangga Amerika Selatan atas kebakaran di Amazon. Hal ini menunjukkan bagaimana Amazon menjadi medan pertempuran antara Bolsonaro dan negara barat.

Paris dan Dubli mengancam akan memblokir perjanjian perdagangan bebas Mercosur antara Uni Eropa dan negara-negara Amerika Selatan jika Brasil tidak segera menghentikan deforestasi di Amazon.

Presiden Dewan Unit Eropa menekankan meskipun Eropa mendukung perdagangan besar tersebut tapi sulit membayangkan bagaimana proses ratifikasi yang harmoni selama pemerintah Brasil mengizinkan penghancuran paru-paru hijau di bumi.

Baca Juga: Ketegangan antar pemimpin negara meningkat, pertengkaran meletus pada KTT G7 Prancis

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson prihatin dan tidak akan membiarkan kasus ini memengaruhi hubungan perdagangan dengan Brasil.

“Saya ngeri dengan apa yang terjadi di lembah Amazon, dan seperti yang saya katakan kemarin Inggris siap membantu dengan cara apa pun yang kami bisa untuk memadamkan api, dan untuk melindungi habitat dan keanekaragaman hayati,” kata Johnson dilansir dari The Guardian, Sabtu (24/8).

Dia tidak akan mengikuti Prancis dan Irlandia dalam menolak untuk meratifikasi perjanjian perdagangan Uni Eropa dengan Mercosur. Ia tidak akan melakukan apapun pada kondisi sulit ini, khususnya membatalkan kesepakatan perdagangan bebas global.

Menteri Perdagangan Inggris Conor Burns, sekutu lama Johnson, melakukan tur ke Brasil dalam misi perdagangan minggu ini, memimpin partai Buruh untuk menuduh pemerintah Inggris terlalu santai dengan rezim Bolsanaro.

Jumlah kebakaran di hutan hujan Amazon meningkat tajam. BBC melaporkan, Brasil telah mengalami lebih dari 72 kebakaran tahun ini atau meningkat 84% dibandingkan tahun 2018 lalu.

Baca Juga: Hutan Amazon terbakar, Presiden Brasil Jair Bolsonaro minta dunia tak ikut campur

Tidak diketahui penyebab kebakaran itu apakah dilakukan secara sengaja. Namun para kritikus menuduh Presiden Brasil Bolsonaro merusak hujan hujan tersebut melalui budaya impunitas atau pembebasan.

Selama pemilihan presiden tahun lalu, Bolsonaro ingin membuka Amazon sebagai lahan komersil. Di sisi lain, ia ingin menangani kejahatan lingkungan di mana sebagian besar pelaku tetap tidak dihukum. Bahkan Bolsonaro menurunkan jumlah denda bagi penjahat lingkungan ketika jumlah deforestasi meningkat.

Bolsonaro mengklaim telah mengirim militer untuk membantu memadamkan api setelah mendapat tekanan dari masyarakat internasional, dengan mengatakan dia ingin membantu melindungi Amazon.

Baca Juga: Ilmuwan: Ternyata pohon bisa membuat kekeringan lebih parah

Hutan hujan terbesar di dunia ini adalah penyerap karbon untuk memperlambat laju pemanasan global. Ia dikenal sebagai paru-paru dunia dan merupakan rumah bagi sekitar tiga juta spesies tumbuhan, hewan dan satu juta penduduk asli.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×