kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kecemasan NATO terbukti, Turki uji coba rudal S-400 buatan Rusia di Laut Hitam


Jumat, 23 Oktober 2020 / 05:26 WIB
Kecemasan NATO terbukti, Turki uji coba rudal S-400 buatan Rusia di Laut Hitam
ILUSTRASI. Turki secara resmi mengkonfirmasi telah melakukan pengujian sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia yang kontroversial. REUTERS/Fabrizio Bensch


Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Pada Kamis (22/10/2020), Turki secara resmi mengkonfirmasi telah melakukan pengujian sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia yang kontroversial. Hal ini membuktikan kekhawatiran yang dirasakan oleh para sekutu NATO.

Melansir Arab News, uji coba persenjataan anti-pesawat senilai US$ 2,5 miliar yang dibeli tahun lalu dari Moskow berlangsung pekan lalu di provinsi Sinop, Turki utara, tepat di seberang Laut Hitam dari wilayah Rusia.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam infrastruktur komando dan kendali NATO, melainkan akan digunakan sebagai sistem mandiri yang mirip dengan penggunaan S-300 buatan Rusia, senjata yang ada di dalam NATO. 

Dengan perbandingan ini, Akar secara implisit merujuk ke Athena, yang saat ini menjadi penantang utama Turki, yang memiliki rudal produksi Rusia di gudang senjatanya.

Baca Juga: Makin panas, Turki siap kerahkan pasukan ke Azerbaijan untuk melawan Armenia

Arab News memberitakan, para ahli meyakini bahwa pernyataan resmi tentang pengujian Turki terhadap sistem pertahanan udara Rusia dapat memicu ketegangan antara Ankara dan Washington, yang mengklaim bahwa rudal tersebut dapat menimbulkan ancaman serius bagi peralatan militer aliansi.

Sementara itu, menteri pertahanan NATO bertemu pada hari Kamis untuk membahas masalah yang mempengaruhi keamanan aliansi.

Ozgur Unluhisarcikli, direktur lembaga think tank kantor Ankara The German Marshall Fund of the US, mengatakan argumen Turki bahwa S-400 akan menjadi sistem mandiri yang tidak terhubung ke jaringan radar NATO telah dibuat beberapa kali, tetapi gagal meyakinkan Amerika.

Baca Juga: Perang Armenia-Azerbaijan, AS tuding Turki mengobarkan situasi



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×