kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,01   -18,50   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kekurangan alat medis, kematian di AS akibat corona bisa 200.000 orang


Senin, 30 Maret 2020 / 17:15 WIB
Kekurangan alat medis, kematian di AS akibat corona bisa 200.000 orang
ILUSTRASI. Seseorang dengan alat bantu jalan melintasi 42nd Street di Times Square yang sebagian besar sepi ,setelah wabah penyakit virus corona baru, di wilayah Manhattan di New York City, New York, AS, 23 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Menurut Edwards kepada acara Face the Nation di CBS seperti dikutip Reutes, Louisiana telah mencoba untuk memesan 12.000 ventilator dari vendor komersial tapi baru menerima 192 unit.

"Kami belum disetujui untuk ventilator dari cadangan nasional. Saya terus menekan kasus itu dan saya berharap kami akan mendapat bagian sepotong dari apa yang tersisa (di persedian nasional)," kata Edwards. "Itu satu-satunya hal yang benar-benar membuat saya terjaga di malam hari".

Para dokter di AS juga sangat prihatin tentang kekurangan ventilator, mesin pernapasan yang dibutuhkan oleh banyak dari mereka yang menderita penyakit pernapasan seperti pneumonia.

Baca Juga: Warga miskin menderita, India tak berniat perpanjang lockdown

Dr Arabia Mollette, dokter layanan darurat di Brookdale dan Rumah Sakit St. Barnabas di Bronx, selalu berdoa selama perjalanan dengan taksi untuk bekerja di pagi hari, sebelum memasuki apa yang dia sebut sebagai "zona perang medis".

Di akhir shift-nya, yang sering berjalan lebih lama dari 12 jam yang dijadwalkan, Molette terkadang tidak bisa menahan air mata.

"Kami berusaha menjaga kepala kami di atas air tanpa tenggelam," sebut Mollette. "Kami takut. Kami berusaha untuk memperjuangkan hidup orang lain, tetapi kami juga berjuang untuk hidup kami".




TERBARU

[X]
×