kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.015   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.263   -61,51   -0,84%
  • KOMPAS100 1.096   -11,30   -1,02%
  • LQ45 861   -4,44   -0,51%
  • ISSI 222   -3,25   -1,45%
  • IDX30 441   -2,49   -0,56%
  • IDXHIDIV20 530   -2,78   -0,52%
  • IDX80 125   -1,38   -1,09%
  • IDXV30 130   -1,10   -0,84%
  • IDXQ30 146   -0,78   -0,53%

Kelas Menengah Harus Setop Beli 5 Barang Ini untuk Menghindari Inflasi


Senin, 16 Desember 2024 / 06:41 WIB
Kelas Menengah Harus Setop Beli 5 Barang Ini untuk Menghindari Inflasi
ILUSTRASI. Inflasi memengaruhi anggaran rumah tangga di seluruh AS, yang memaksa banyak keluarga kelas menengah untuk menilai kembali kebiasaan belanja. ANTARA FOTO/Mecca Yumna


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Situasi ekonomi ini terjadi di Amerika Serikat. Namun, tidak ada salahnya jika kita mengetahui informasi terkait inflasi dan kelas menengah di sana.  

Inflasi terus memengaruhi anggaran rumah tangga di seluruh Amerika Serikat, yang memaksa banyak keluarga kelas menengah untuk menilai kembali kebiasaan belanja mereka. 

Dengan membuat pilihan pembelian yang strategis, konsumen dapat menavigasi lanskap ekonomi saat ini dengan lebih baik dan membuat keputusan pembelian finansial yang lebih baik. 

Melansir New Trader U, artikel ini membahas lima kategori barang yang harus dihindari atau dikurangi oleh kelas menengah untuk mengurangi dampak inflasi hingga harga kembali turun.

1. Makanan Ringan dan Minuman

Industri makanan ringan dan minuman sangat terpukul oleh inflasi, dengan harga naik hampir dua kali lipat dari tingkat inflasi makanan secara keseluruhan. 

Menurut studi CoolerX, biaya makanan ringan pokok meningkat rata-rata 11,04% antara tahun 2022 dan 2024. Lonjakan harga ini telah memberikan tekanan yang signifikan pada konsumen, pengecer, dan merek.

Untuk mengatasi kenaikan biaya ini, keluarga kelas menengah harus mempertimbangkan untuk mengurangi pembelian makanan ringan dan minuman kemasan. 

Sebaliknya, mereka harus memilih alternatif yang lebih hemat biaya, seperti membeli bahan dalam jumlah besar dan menyiapkan camilan di rumah. 

Pendekatan ini tidak hanya dapat menghemat uang, tetapi juga sering kali menghasilkan kebiasaan makan yang lebih sehat.

Baca Juga: Inflasi Global Naik, The Fed Diprediksi Hanya Akan Pangkas Bunga Dua Kali di 2025

2. Tiket Konser Mahal

Industri musik live telah meningkatkan harga tiket secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. 

Misalnya, harga tiket Red Rocks meningkat lebih dari 60% antara tahun 2018 dan 2024. Tren ini telah membuat menghadiri konser menjadi kemewahan yang tidak lagi mampu dibeli oleh banyak keluarga kelas menengah.

Pertimbangkan cara alternatif untuk menikmati musik live daripada menghabiskan banyak uang untuk tiket konser yang mahal. Pertunjukan lokal dan tempat yang lebih kecil sering kali menawarkan pilihan yang lebih terjangkau sambil memberikan pengalaman musik yang menarik. Festival 

musik juga dapat menghemat biaya untuk melihat banyak artis dalam satu acara.

Mereka yang masih ingin menyaksikan pertunjukan artis favorit mereka harus mempertimbangkan untuk menonton konser melalui streaming atau menonton rekaman pertunjukan secara daring. 

Baca Juga: Ini Nilai Kekayaan Bersih yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah

3. Bahan Makanan Bermerek

Menurut data terkini, harga bahan makanan telah meningkat sekitar 20% selama empat tahun terakhir. Jika Anda membeli bahan makanan seharga US$ 100 empat tahun lalu, sekarang harganya menjadi sekitar US$ 120. 

Konsumen kelas menengah harus mempertimbangkan kembali kesetiaan mereka terhadap produk bermerek untuk mengatasi kenaikan biaya ini.

Banyak merek toko dan alternatif generik menawarkan kualitas yang sebanding dengan harga yang jauh lebih rendah. Beberapa merek bernilai ekonomis mengalami kenaikan harga yang melampaui merek premium, sehingga peralihan ke pilihan generik menjadi lebih menarik.

4. Rumah Baru

Pada bulan November 2024, pasar perumahan terus menjadi kontributor inflasi yang signifikan. Menurut data Indeks Harga Konsumen (IHK) terbaru yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja, indeks untuk tempat tinggal naik 0,3% pada bulan November, yang mencakup hampir empat puluh persen dari kenaikan bulanan untuk semua barang.

Biaya tempat tinggal tetap menjadi komponen inflasi yang membandel, yang terus memberikan pengaruh yang signifikan pada tingkat harga keseluruhan. 

Sifat inflasi terkait perumahan yang terus-menerus menggarisbawahi tantangan yang sedang berlangsung di pasar real estat, termasuk persediaan terbatas dan masalah keterjangkauan bagi banyak konsumen.

Baca Juga: 4 Tanda Utama Seseorang Termasuk dalam Warga Kelas Bawah Tanpa Menyadarinya

Bagi mereka yang memutuskan untuk membeli rumah, pertimbangkan implikasi keuangan jangka panjang dengan hati-hati. Dengan suku bunga hipotek yang berfluktuasi dan harga rumah yang tetap tinggi, pastikan rencana keuangan yang solid sebelum melakukan investasi yang signifikan.

5. Produk Hewan Peliharaan Mewah

Biaya kepemilikan hewan peliharaan telah meningkat secara signifikan, dengan harga perawatan hewan peliharaan secara keseluruhan naik lebih dari 25% dibandingkan dengan tahun 2019. 

Meskipun hewan peliharaan tetap penting bagi banyak rumah tangga, keluarga kelas menengah harus mempertimbangkan kembali pengeluaran untuk barang-barang hewan peliharaan yang mewah.

Fokus pada penyediaan perawatan penting untuk hewan peliharaan Anda, seperti makanan berkualitas dan perawatan medis yang diperlukan. 

Tonton: Gaya Hidup Hemat untuk Kelas Menengah di Tahun 2025, Bisa Naik Kelas

Pertimbangkan untuk beralih ke merek makanan hewan peliharaan yang lebih terjangkau yang masih menawarkan nilai gizi yang baik. 

Selanjutnya: Awal Pekan Terakhir Sebelum Libur Akhir Tahun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Menarik Dibaca: Promo Superindo Weekday 16-19 Desember 2024, Beli 1 Gratis 1 Nanas dan Nugget



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×