kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kian panas, Erdogan: Jika ada yang mau menerima akibatnya, silakan hadapi kami


Kamis, 27 Agustus 2020 / 00:00 WIB
Kian panas, Erdogan: Jika ada yang mau menerima akibatnya, silakan hadapi kami


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Jerman berusaha menengahi antara Ankara dan Athena. Yunani dan Turki mengatakan, mereka menginginkan dialog. Tapi, masing-masing memperingatkan, mereka akan terus mempertahankan hak-hak mereka di wilayah tersebut.

Suasana semakin memanas setelah Prancis bergabung dengan latihan militer dengan Italia, Yunani, dan Siprus di Mediterania Timur. 

“Mediterania Timur berubah menjadi area ketegangan. Menghormati hukum internasional harus menjadi aturan dan bukan pengecualian," kata Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly di Twitter, Rabu (26/8).

Baca Juga: Mediterania timur memanas: Turki dan Yunani sama-sama gelar latihan militer tandingan

"Itu tidak boleh menjadi arena bermain ambisi beberapa orang," tegasnya seperti dilansir Reuters.

Parly mengatakan, tiga jet tempur Rafale dan sebuah kapal perang yang dilengkapi dengan helikopter Prancis akan menjadi bagian dari latihan militer gabungan Italia, Yunani, dan Siprus di Mediterania Timur.

“Pesan kami sederhana: prioritaskan pada dialog, kerjasama dan diplomasi sehingga Mediterania Timur menjadi wilayah yang stabil dan menghormati hukum internasional,” ujar Parly.



TERBARU

[X]
×