Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pemakaman tentara China yang tewas selama Perang Korea 1950-1953 untuk menandai peringatan partisipasi Tiongkok dalam konflik tersebut.
Kim mengunjungi "para martir Relawan Rakyat China (CPV)" di Hoechang, Provinsi Pyongan Selatan, dan memberikan penghormatan yang tinggi kepada mereka pada peringatan 70 tahun masuknya CPV ke front Korea.
Hoechang adalah tempat markas tentara China berada selama Perang Korea.
"Dia (Kim) berkata dengan emosi yang dalam, meskipun 70 tahun telah berlalu sejak putra dan putri luar biasa dari persaudaraan orang-orang China memasuki Perang Pembebasan Tanah Air yang suci yang diperjuangkan oleh rakyat Korea, tindakan heroik yang dilakukan oleh CPV dengan berkorban mendukung kami tetap hidup dalam ingatan orang-orang kami," sebut kantor berita Korea Utara, KCNA, Kamis (22/10), seperti dilansir Yonhap.
Baca Juga: Setelah menangis emosional, Kim Jong Un janjikan ribuan rumah baru bagi rakyat Korut
Kim memuji partisipasi tentara China dalam Perang Korea sebagai "kontribusi bersejarah untuk kemenangan besar dalam Perang Pembebasan Tanah Air".
"Kemenangan besar yang diraih oleh tentara dan rakyat di DPRK dan China menghubungkan takdir mereka sebagai satu kesatuan dan berbagi suka dan duka satu sama lain, memang, sangat penting, tidak peduli berapa banyak darah mengalir di bawah jembatan," kata Kim seperti dikutip KCNA.
DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.
Kim kemudian memberi penghormatan kepada Mao Anying, putra mendiang pemimpin China Mao Zedong, yang tewas dalam Perang Korea. Sebuah karangan bunga Kim letakkan di makam Mao Anying.
Baca Juga: Kim Jong Un menangis dan minta maaf, rakyat Korut juga ikut menangis sesenggukan
Kunjungan tersebut adalah yang ketiga sejak Kim menjadi Pemimpin Korea Utara pada 2011, menurut seorang pejabat Kementerian Unifikasi Korea Selatan.
Pada Juli 2013, Kim mengunjungi pemakaman dan memberikan penghormatan kepada tentara China yang tewas, bertepatan dengan peringatan 60 tahun perjanjian gencatan senjata Korea yang mengakhiri perang.
Kunjungan kedua pada 2018 saat peringatan 60 tahun perjanjian gencatan senjata Korea. "Perbedaannya, tahun ini adalah memperingati 70 tahun partisipasi China dalam perang," ujar pejabat Kementerian Unifikasi Korea Selatan kepada Yonhap.
"Ini tampaknya mencerminkan penguatan lebih lanjut hubungan antara Korea Utara dan China baru-baru ini. Tapi, kami akan memberi tahu Anda detailnya ketika kesimpulan dari analisis kami keluar," imbuh dia.
Baca Juga: Saat pamer monster rudal antarbenua, Kim Jong Un: Saya malu belum memajukan ekonomi
China bertempur bersama Korea Utara melawan pasukan Korea Selatan, AS, dan PBB selama Perang Korea.
Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada 27 Juli 1953. Korea Utara menyebut perang tersebut sebagai Perang Pembebasan Tanah Air dan menetapkan tanggal penandatanganan gencatan senjata sebagai Hari Kemenangan.