Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dalam sebuah pesan kepada mereka yang terlibat, Kim Jong-un mengatakan senjata baru itu membangun landasan lain untuk mempromosikan kemajuan dan kekuatan Tentara Rakyat Korea.
Dia mengucapkan terima kasih atas kerja keras semua peneliti dan peninjau di lokasi, yang memimpin dalam memastikan kemajuan militer historis partai utama di Korea Utara itu.
Drone tak berawak memainkan peran yang semakin penting dalam peperangan dan telah banyak digunakan dalam konflik yang sedang berlangsung di Libya, Yaman dan Suriah.
Pada Desember 2020, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan, serangan pesawat tak berawak Turki selama perang Nagorno-Karabakh tahun itu menunjukkan negara-negara lain "memimpin jalan" dengan teknologi baru.
Baca Juga: Korea Utara dikabarkan sedang siapkan serangan siber ke aliansi AS-Korea Selatan
Wallace mengklaim, drone Azerbaijan telah bertanggung jawab atas penghancuran ratusan kendaraan lapis baja dan bahkan sistem pertahanan udara selama konflik.
Profesor Michael Clarke, pakar pertahanan dari thinktank Royal United Services Institute, menyatakan: "Penggunaan drone oleh Azeri [Azerbaijan] sangat menentukan."
Baca Juga: Presiden Korea Selatan: Trump bertele-tele dengan Korea Utara dan gagal!
Korea Utara dibentuk dari bagian Semenanjung Korea yang diduduki oleh pasukan Soviet pada akhir Perang Dunia II.
Mereka mendukung kediktatoran komunis di bawah Kim Il-sung yang tetap berkuasa hingga hari ini.