kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Kim Jong Un Tak Akan Setop Proyek Pengintaian Luar Angkasa


Rabu, 29 Mei 2024 / 07:21 WIB
Kim Jong Un Tak Akan Setop Proyek Pengintaian Luar Angkasa
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan, kemampuan pengintaian ruang angkasa sangat penting untuk pertahanan diri nasional. Korean Central News Agency


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan, kemampuan pengintaian ruang angkasa sangat penting untuk pertahanan diri nasional terhadap ancaman musuh. Dia juga bilang, negaranya tidak akan pernah menyerah untuk memiliki kemampuan itu. 

Pernyataan Kim tersebut dilaporkan oleh media pemerintah Korea Utara, KCNA.

Melansir Reuters, upaya Korea Utara untuk meluncurkan satelit mata-mata pada hari Senin gagal setelah booster tahap pertama meledak dalam penerbangan.

Pernyataan tersebut disampaikan Kim saat kunjungannya ke Akademi Ilmu Pertahanan negara tersebut pada hari Selasa.

“Memiliki satelit pengintaian militer adalah tugas penting untuk memperkuat pencegahan pertahanan diri nasional dan melindungi kedaulatan dan keamanan nasional dari potensi ancaman… akibat tindakan dan provokasi militer AS,” katanya.

Dia menambahkan, "Peluncuran satelit pengintai kali ini tidak mencapai tujuannya, namun kawan-kawan, kita tidak boleh berkecil hati atau terintimidasi oleh kegagalan tersebut, melainkan mengintensifkan upaya kita. Melalui kegagalan kita belajar lebih banyak dan maju lebih jauh."

Baca Juga: Korea Utara: Peluncuran Satelit Mata-Mata Terbaru Gagal

Meskipun mengalami kegagalan besar, para ahli mengatakan peluncuran satelit terbaru oleh Korea Utara menunjukkan kemajuan baru dalam perlombaan antariksa negara bersenjata nuklir tersebut, dengan penggunaan mesin baru yang berbahan bakar oksigen cair dan minyak bumi.

Menurut seorang ahli, desain tersebut menunjukkan bahwa Rusia mungkin telah memberikan bantuan dalam pembuatan roket tersebut dan menyebutnya sebagai lompatan besar. 

Korea Utara dan Rusia secara dramatis telah meningkatkan kerja sama militer sejak pertemuan puncak para pemimpin mereka tahun lalu.

Korea Utara pada bulan November berhasil meluncurkan satelit yang menempatkannya ke orbit setelah dua upaya gagal pada awal tahun lalu yang kemungkinan menggunakan sistem peluncuran yang dikembangkannya untuk rudal balistik antarbenua (ICBM).

Baca Juga: Korea Utara Berencana Luncurkan Satelit antara 27 Mei dan 4 Juni

KCNA mengatakan Kim menyampaikan pidato di hadapan para ilmuwan dan insinyur Akademi Ilmu Pertahanan pada peringatan 60 tahun berdirinya akademi tersebut. Akademi tersebut adalah lembaga militer utama yang menjalankan program rudal negara tersebut.

Peluncuran satelit pada Senin dilakukan oleh lembaga terpisah yang menangani program luar angkasa, kata KCNA.

Kim menyerang Korea Selatan karena mengkritik peluncuran satelit tersebut dan mengatakan Seoul "bermain api" dengan menunjukkan kekuatan dan melakukan latihan yang melibatkan jet tempur.

Beberapa jam setelah peluncuran oleh Korea Utara pada Senin malam, Korea Selatan mengerahkan jet tempur termasuk pesawat tempur siluman F-35 untuk melakukan “latihan serangan” sebagai aksi unjuk kekuatan.

Pesawat-pesawat tempur Korea Selatan dan AS sedang melakukan latihan terpisah minggu ini di hotspot angkatan laut dekat perbatasan maritim laut barat kedua Korea.




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×