Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pada bulan Desember, lima drone Korea Utara menyeberang ke Korea Selatan dan Korea Selatan menanggapinya dengan mengirimkan pesawat pengintai ke Korea Utara untuk memotret militernya.
Kim Dong-yup, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara, mengatakan Korea Utara ingin menggunakan satelit untuk mencoba dan mengamankan informasi real-time yang diperlukan untuk mencapai target ketika memobilisasi misil dan sistem pengiriman nuklir lainnya.
Korea Utara telah melakukan beberapa upaya untuk meluncurkan satelit "pengamatan bumi", dua di antaranya tampaknya berhasil ditempatkan di orbit, termasuk yang terbaru pada tahun 2016.
Pengamat internasional mengatakan satelit itu tampaknya berada di bawah kendali, tetapi masih ada perdebatan mengenai apakah satelit itu mengirimkan transmisi atau tidak.