kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kisah Saudara Kandung Jeff Bezos Investasi di Amazon, Kekayaannya Naik 10.249.900%


Sabtu, 06 Januari 2024 / 10:06 WIB
Kisah Saudara Kandung Jeff Bezos Investasi di Amazon, Kekayaannya Naik 10.249.900%
Pendiri Amazon.com, Inc Jeff Bezos


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pada pertengahan tahun 1990-an, saudara kandung Jeff Bezos, Mark dan Christina, mengambil risiko besar dengan berinvestasi US$ 10.000 di toko buku online yang baru lahir, Amazon.

Keputusan ini, yang terlihat berisiko saat itu, akhirnya melambungkan mereka ke dalam jajaran miliarder.

Menurut laporan Bloomberg, pada tahun 1996, Mark dan Christina masing-masing membeli 30.000 saham Amazon.com Inc dengan total investasi US$ 10.000.

Investasi ini tumbuh secara eksponensial, dengan potensi nilai saham mereka saat ini mencapai lebih dari US$ 1 miliar atau keuntungan sebesar 10.249.900%.

Menurut Luxury Launches, pada 31 Juli 2018, nilai saham keduanya mencapai US$ 640 juta, berdasarkan harga penutupan saham Amazon pada waktu itu, yaitu US$ 91 per saham. Saat ini, dengan harga saham Amazon mencapai US$ 149, nilai saham keduanya melonjak menjadi US$ 1,044 miliar.

Baca Juga: Pendiri Amazon Jeff Bezos Berencana Pindah ke Kampung Halamannya Miami

Jeff Bezos, yang menyadari potensi e-commerce, mendirikan Amazon pada bulan Juli 1994, di masa ketika internet masih terbatas digunakan oleh pemerintah dan lembaga pendidikan.

Meskipun menghadapi keterbatasan ini, Bezos tetap berpegang pada visinya dan melihat potensi lebih luas yang ditawarkan oleh internet.

Meyakinkan investor, termasuk keluarganya, tentang potensi bisnis ini, meskipun dengan risiko kegagalan yang tinggi, merupakan tugas yang sangat besar. Bezos memperingatkan orang tuanya tentang 70% risiko kehilangan investasi mereka. 

Dalam bukunya "The Everything Store: Jeff Bezos and the Age of Amazon," dia berkata, "Saya ingin Anda tahu apa risikonya karena saya masih ingin pulang ke rumah untuk merayakan Thanksgiving jika ini tidak berhasil."

Pada tahun 1994, Bezos dikabarkan mengadakan 60 pertemuan dengan anggota keluarga, teman, dan calon investor dalam upaya membujuk mereka agar berinvestasi dalam ide toko buku online miliknya. 

Baca Juga: Mengenal Wanita Terkaya AS Alice Walton, Pengaruhnya Lampaui Bidang Keuangan & Bisnis

Dari 60 orang yang dia dekati, 38 orang meragukan ide tersebut. Beberapa tahun kemudian, Bezos merenungkan penolakan awal ini dan mencatat bagaimana beberapa yang menolak masih terpengaruh oleh keputusan mereka, entah menerimanya sebagai bagian dari kehidupan atau merasa terlalu menyakitkan untuk didiskusikan.

Perjalanan Amazon menuju kesuksesan tidak terlepas dari berbagai tantangan. Perusahaan ini go public pada 15 Mei 1997, dengan harga US$ 18 per saham, melewati masa-masa penuh gejolak gelembung dot-com.

Namun, di bawah kepemimpinan Bezos, Amazon tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang, melampaui ritel online dan mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$ 1,5 triliun.

Meskipun tidak terlalu mencolok di hadapan publik, Mark dan Christina Bezos telah menjadi bagian integral dari kisah Amazon.

Mark Bezos, yang mengejar jalur berbeda dari Amazon, berhasil membangun karier sukses di bidang periklanan dan filantropi, sementara Christina Bezos tetap menjaga profil rendah, fokus pada upaya keluarga dan filantropi.

Perjalanan bersaudara Bezos bersama Amazon, dari investasi berisiko tinggi hingga meraih keuntungan miliaran dolar, menyoroti kekuatan kewirausahaan visioner dan potensi ekonomi digital.

Baca Juga: Warren Buffett Punya 7 Jurus Hebat yang Membuatnya Kaya Raya, Apa Saja?

Kisah mereka, terkait dengan kebangkitan salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia, menunjukkan dampak luas dari pengambilan risiko strategis di dunia teknologi dan perdagangan yang berkembang pesat.

Kisah sukses bersaudara Bezos dan investasi mereka di Amazon lebih dari sekadar kisah keuntungan finansial; ini adalah contoh potensi startup.

Keberhasilan mereka mengingatkan kita bahwa berinvestasi dalam startup, meskipun berisiko, dapat memberikan hasil yang luar biasa. Ini tentang menemukan peluang dalam ide-ide visioner dan memiliki keberanian untuk mendukungnya, bahkan ketika masa depan tampak tidak pasti.

Bayangkan menjadi bagian dari sesuatu yang dimulai dari yang kecil namun tumbuh menjadi fenomena global. Itulah daya tarik berinvestasi di startup. Toko buku online kecil saat ini bisa menjadi raksasa teknologi masa depan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×