Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mencetak kemenangan legislatif pertamanya ketika Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) paket bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun pada Sabtu pagi waktu setempat.
Namun, Partai Demokrat menghadapi tantangan terhadap harapan mereka untuk menggunakan RUU itu untuk menaikkan upah minimum.
Partai Demokrat yang mengontrol Kongres AS menyetujui paket bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun suara mayoritas partai 219 bebanding 212. Selanjutnya paket tersebut akan dikirimkan ke Senat AS, di mana Partai Demokrat merencanakan manuver legislatif untuk memungkinkan mereka melewatinya tanpa dukungan dari Partai Republik.
Rencana penyelamatan ekonomi Amerika ini akan dialokasikan untuk membayar vaksin corona dan persediaan medis, serta untuk bantuan keuangan darurat ke rumah tangga, usaha kecil dan pemerintah negara bagian dan lokal.
Baca Juga: Kasus virus corona di AS meningkat lagi, CDC desak penanganan pandemi sangat serius
Item besar dalam paket tersebut antara lain pembayaran langsung atau tunai senilai US$ 1.400 kepada individu AS, tunjangan pengangguran federal senilai US$ 400 per minggu hingga 29 Agustus 2021. Serta bantuan bagi mereka yang kesulitan membayar sewa dan hipotek rumah selama pandemi.
Dalam sambutan singkatnya pada Sabtu dari Ruang Roosevelt Gedung Putih, Biden mengatakan, dia menelepon Ketua DPR Nancy Pelosi untuk berterima kasih atas dukungannya dan mendesak Senat AS untuk segera menangani RUU tersebut.
“Saya berharap itu akan menerima tindakan cepat. Kami tidak punya waktu untuk disia-siakan.“Orang-orang di negara ini telah terlalu lama menderita,” kata Biden seperti dikutip Reuters.
Partai Demokrat menyatakan, paket itu diperlukan untuk memerangi pandemi yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang Amerika dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.
“Rakyat Amerika perlu tahu bahwa pemerintah mereka ada untuk mereka,” kata Pelosi.
Partai Republik, yang secara luas mendukung pengeluaran Covid-19 sebelumnya menyatakan, banyak dari paket saat ini tidak diperlukan, menyoroti elemen-elemen seperti kereta bawah tanah di dekat distrik San Francisco Pelosi. Hanya 9% dari total yang akan langsung memerangi virus corona, kata mereka.
"Itu hanya membuang uang tanpa akuntabilitas," kata Pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy.
Baca Juga: Penasihat Medis Presiden AS: Penggunaan masker masih jadi hal lumrah hingga 2022
Partai Demokrat menunjuk ke jajak pendapat Universitas Quinnipiac baru-baru ini yang menunjukkan 68% orang Amerika mendukung paket itu, termasuk 47% dari Partai Republik, dengan hanya 37% dari Partai Republik yang menentangnya.
"Undang-undang kritis ini mendapat dukungan dari orang Amerika di seluruh negeri dan spektrum politik, namun Partai Republik di Kongres mencoba untuk menghalangi," kata Jamie Harrison, ketua Komite Nasional Partai Demokrat.
Pemungutan suara DPR merupakan tes pertama yang berhasil bagi Partai Demokrat, yang memegang mayoritas tipis 221-211 di majelis tersebut.
Presiden Joe Biden telah memfokuskan minggu-minggu pertamanya menjabat untuk mengatasi krisis kesehatan masyarakat AS terbesar dalam satu abad, yang telah mengubah sebagian besar aspek kehidupan Amerika.
Partai Demokrat berharap agar RUU itu ditandatangani menjadi undang-undang sebelum pertengahan Maret 2021, ketika tunjangan pengangguran yang ditingkatkan dan beberapa jenis bantuan lainnya akan kedaluwarsa.