kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsolidasi, Takeaway.com sepakat membeli Just Eat seharga US$ 10,1 miliar


Senin, 29 Juli 2019 / 16:41 WIB
Konsolidasi, Takeaway.com sepakat membeli Just Eat seharga US$ 10,1 miliar


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Perusahaan penyedia jasa pengiriman makanan online yang berbasis di Amsterdam yakni Takeaway.com sepakat untuk membeli kompetitornya Just Eat. Dalam artikel yang dimuat Reuters, Senin (29/7) Takeaway.com sepakat membeli seluruh grup Just Eat dengan harga mencapai U$ 10,1 miliar.

Kedua perusahaan telah mengungkapkan adanya pembicaraan pada hari Sabtu, pekan lalu. Nantinya, lewat akuisisi ini perusahaan gabungan yang baru ini bakal menjadi penyedia jasa pengiriman makanan terbesar di dunia, termasuk Inggris, Jerman, Belanda dan Kanada.

Baca Juga: Gara-gara masalah keluarga, adik PM Singapura dukung partai oposisi untuk pemilu

Pemegang saham Just Eat yang terdaftar di London akan menerima 0,09744 saham Takeway.com untuk setiap saham yang dibeli. Menyiratkan nilai sekitar 731 pence per saham, dibeli dengan harga premium atau 15% dari harga penutupan saham pada hari Jumat (26/7).

Berkat pernyataan ini, saham Just Eat naik 21% menjadi 775 pence, sementara Takeway naik hampir 5% setelah rincian ketentuan kesepakatan dipublikasikan.

Activist investor dari Cat Rock yang memiliki kepemilikan di kedua perusahaan memang sudah lama mendorong Just Eat untuk bergabung dengan pesaingnya seperti Takeaway. Investor ini lah yang juga menjadi kunci konsolidasi di sektor ini terjadi.

Baca Juga: China sebut meski sudah impor jutaan ton kedelai, tapi belum masuk ke data AS 

Takeaway juga sebelumnya telah menyelesaikan pengambilalihan saham senilai € 930 juta dari Delivery Hero asal Jerman tahun ini, menyelesaikan persaingan sengit untuk mendominasi pasar pengiriman makanan di Jerman.

Perusahaan mengatakan, layanan atau bisnis semacam ini sangat terkenal di benua Eropa, Israel dan Vietnam serta berpendapat bahwa bisnis pemesanan makanan online akan sangat menguntungkan untuk satu pemain saja di setiap negara.

Analis di Investec mengatakan, bisnis ini tetap memiliki kekurangan dari segi geografis yang terbatas antara kedua perusahaan yakni Takeaway.com dan Just Eat, dengan pengecualian untuk wilayah Swiss.

Baca Juga: Jepang masih keras kepala, berpotensi hapus Korea Selatan dari daftar putih

"Ini berarti peluang ada pada peningkatan dari segi ekonomi dan biaya administrasi menurut pandangan kami. Dan ini memang menjadi praktik terbaik," terangnya. Ia melanjutkan, meski tidak signifikan kedua perusahaan ini memang lebih baik bergabung ketimbang saling bersaing.

Adapun dari segi porsi saham, nantinya pemegang saham Just Eat akan memiliki sekitar 52,2% dari perusahaan gabungan. Artinya, jika kedua perusahaan bergabung makan total pesanan yang telah dilakukan mencapai 360 juta pesanan senilai € 7,3 miliar pada tahun 2018.

Pemimpin Just Eat, Mike Evans akan menjadi nahkoda pada perusahaan gabungan tersebut. Sedangkan Presiden Direktur Takeway.com Jitse Groen akan mengambil peran CEO di perusahaan yang rencananya akan bermarkas di Amsterdam.

Baca Juga: Respons AS, China akan latihan perang di perairan Taiwan pekan ini

Bisnis pemesanan makanan online ini memang membutuhkan investasi jumbo dalam layanan pengiriman makanan. Takeaway menanggap selama ini layanan tersebut hanya sebagai alat pemasaran saja, ketimbang bisnis yang dapat menghasilkan cuan.

Setelah merger, kedua kelompok dipastikan akan mendapatkan untung dari kesepakatan dengan pihak restoran yang makanannya dipesan melalui platform mereka.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×