kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konsumsi rumah tangga Jepang anjlok ke level terendah sejak 2001


Selasa, 07 Juli 2020 / 15:33 WIB
Konsumsi rumah tangga Jepang anjlok ke level terendah sejak 2001
ILUSTRASI. Warga melewati kawasan belanja di Shinjuku Jepang. Konsumsi rumah tangga Jepang anjlok ke level terrendah sejak 2001. REUTERS/Toru Hanai


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Liburan Golden Week selama 10 hari yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun lalu membuat penurunan pengeluaran lebih terasa. Saat itu, tercatat pengeluaran di sektor pariwisata yang lebih besar dari biasanya. Liburan dilakukan untuk merayakan penobatan Putra Mahkota Naruhito.

Secara keseluruhan, prospek pengeluaran rumah tangga untuk bulan-bulan mendatang masih redup karena tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat. Khususnya di perusahaan-perusahaan sektor jasa yang membebani sentimen.

Baca Juga: Soal senjata nuklir, Korea Utara: Korea Selatan harus berhenti ikut campur

Sementara data upah riil yang disesuaikan dengan inflasi Mei yang dirilis terpisah tercatat mengalami penurunan terbesar sejak Juni 2015. Data ini merupakan tanda bahwa pasar tenaga kerja mengalami tekanan.

Pemerintah berharap kenaikan permintaan domestik akan cukup kuat untuk membawa pemulihan ekonomi selama negara tersebut mampu mencegah gelombang kedua Covid-19. Pemerintah telah menyusun dua paket belanja senilai 2,2 triliun yen untuk menghadapi tekanan pandemi, termasuk dengan menggelontorkan uang tunai 100 ribu yen atau sebesar US$ 932 per warga.

Namun, belanja rumah tangga bisa mengalami pukulan lebih besar ke depannya jika prospek bisnis yang memburuk memaksa perusahaan memangkas bonus pekerja, terutama saat musim dingin, atau memberhentikan lebih banyak pekerja.

Baca Juga: Corona makin menggila di wilayah Balkan, sejumlah negara tutup perbatasan



TERBARU

[X]
×