kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korban Tewas Akibat Serangan Rusia di Gedung Apartemen Dnipro Menjadi 14 Jiwa


Minggu, 15 Januari 2023 / 15:38 WIB
Korban Tewas Akibat Serangan Rusia di Gedung Apartemen Dnipro Menjadi 14 Jiwa
Petugas mengevakuasi korban serangan Rusia pada apartemen di Dnipro, Ukraina, 15 Januari 2023.


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - DNIPRO. Korban tewas akibat serangan rudal Rusia yang menghancurkan sebuah gedung apartemen di kota Dnipro, Ukraina, telah meningkat menjadi 14 orang. Sementara tim penyelamat bekerja keras sepanjang malam untuk mencari korban selamati.

“Operasi pencarian sedang berlangsung,” ungkap Valentyn Reznichenko, gubernur wilayah Dnipropetrovsk di Timur-Tengah Ukraina, pada pukul 02:50 (0050 GMT) melalui aplikasi perpesanan Telegram.

Dilansir dari Reuters, Minggu (15/1) sekitar 38 orang telah diselamatkan, sekitar dua belas orang hilang dan masih ada sejumlah penduduk yang tidak diketahui masih terperangkap di bawah tumpukan puing setelah serangan Sabtu sore (14/1) yang melukai 64 orang terakhir, kata Reznichenko.

Baca Juga: Menhan Ukraina Sebut Secara De Facto Mereka Telah Menjadi Anggota Aliansi NATO

Serangan menghancurkan infrastruktur penting di Kyiv dan tempat lain, membatasi pasokan listrik pada puncak musim dingin di ibu kota dan sebagian besar negara selama beberapa hari mendatang.

Serangan terbesar Rusia di Ukraina dalam dua minggu terakhir terjadi saat negara itu merayakan Tahun Baru tradisional.

Saat pertempuran darat berlanjut di timur Ukraina, Inggris mengikuti Prancis dan Polandia dengan menjanjikan senjata tambahan, dan mengatakan akan mengirim 14 tank tempur utama Challenger 2 dan dukungan artileri.

Langkah tersebut memberikan tekanan pada Jerman untuk turut serta karena Kyiv terus meminta peralatan militer canggih.

“Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan penasihatnya telah menganalisis gambaran militer, melihat dampak strategis dari dukungan Inggris dan mengidentifikasi titik di mana Inggris dan sekutunya dapat memiliki dampak maksimal bagi mereka," kata seorang juru bicara pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: IMF: 2023 akan Menjadi Tahun yang Sulit bagi Ekonomi Global

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022dalam apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", tetapi menurut Ukraina dan sekutunya hal tersebut merupakann serangan tanpa alasan yang telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang terlantar, dan mengubah banyak kota menjadi puing-puing.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×