Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan menggelar parade militer skala besar pertamanya dalam satu dekade pada hari Selasa (26/9/2023). Parade ini memamerkan beragam persenjataan mulai dari rudal balistik hingga helikopter serang yang dipamerkan melintasi Seoul. Tujuannya adalah untuk unjuk kekuatan saat negara tersebut mengambil sikap yang lebih keras terhadap Korea Utara.
Mengutip Reuters, parade tersebut menandai Hari Angkatan Bersenjata negara tersebut. Biasanya, peringatan Hari Angkatan Bersenjata di Korea Selatan tidak terlalu ramai jika dibandingkan dengan acara besar yang diadakan Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un. Di mana Korea Utara kerap menampilkan senjata strategis seperti rudal balistik antarbenua (ICBM) pada perayaan tersebut.
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, acara sehari penuh di Seoul menampilkan ribuan tentara dan tank serta artileri self-propelled buatan Korea Selatan serta pesawat serang dan drone. Kemudian, 300 dari 28.500 tentara AS yang berpangkalan di negara tersebut, juga akan hadir dalam acara tersebut.
Puncaknya adalah parade sepanjang 2 kilometer (1,24 mil) melalui kawasan komersial dan bisnis utama Seoul hingga kawasan Gwanghwamun yang ramai yang merupakan gerbang menuju istana luas di jantung kota Seoul.
Baca Juga: Situasi di Semenanjung Korea Berbahaya, Korut Percepat Kemampuan Pertahanan Diri
Korea Selatan terakhir kali mengadakan parade jalanan militer pada tahun 2013.
Peristiwa ini terjadi ketika Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengambil sikap keras terhadap Korea Utara, dengan menjadikan pameran senjata dan latihan militer sebagai landasan strateginya untuk melawan program nuklir dan rudal Korea Utara yang terus berkembang.
Yoon menjanjikan respons yang cepat dan luar biasa terhadap agresi apa pun yang dilakukan Pyongyang, dan secara aktif memperkuat aliansi militer dengan Washington dan Tokyo sejak menjabat tahun lalu.
Parade hari Selasa dimulai di pangkalan udara di Seongnam di pinggiran Seoul, yang memamerkan rudal Hyunmoo, pencegat rudal L-SAM, jet F-35 dan pesawat tempur pertama yang dikembangkan di dalam negeri, KF-21.
Baca Juga: Rusia-Korea Utara Jalin Kerja Sama Militer, Sejumlah Negara Ini Suarakan Keprihatinan
Hyunmoo adalah salah satu rudal terbaru Korea Selatan, yang menurut para analis merupakan bagian integral dari rencana Seoul untuk menyerang Korea Utara selama konflik. Sementara L-SAM dirancang untuk menghantam rudal yang masuk pada ketinggian 50-60 km.
Acara tersebut juga menampilkan penerbangan gabungan antara pesawat militer Korea Selatan dan AS untuk menunjukkan postur pertahanan gabungan yang “ditingkatkan”, kata kementerian tersebut.
Parade tersebut diadakan seminggu setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali dari perjalanan ke Rusia, di mana ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer.
Yoon mengatakan bahwa jika Rusia membantu Korea Utara meningkatkan program persenjataannya sebagai imbalan atas bantuan perangnya di Ukraina, hal itu akan menjadi "provokasi langsung" terhadap negaranya.