kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea Selatan Mulai Lirik Sistem Anti-Drone Buatan Israel untuk Hadapi Korea Utara


Senin, 09 Januari 2023 / 15:23 WIB
Korea Selatan Mulai Lirik Sistem Anti-Drone Buatan Israel untuk Hadapi Korea Utara
ILUSTRASI. Bendera Korea Selatan.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan mulai menjajaki kemungkinan membeli sistem pertahanan udara anti-drone dari Israel agar kunjungan ilegal drone Korea Utara tidak terulang kembali.

Rencana tersebut disampaikan seorang pejabat pertahanan Korea Selatan pada hari Minggu (8/1), Yonhap melaporkan.

Langkah ini juga merupakan respons atas kritik keras yang diterima otoritas pertahanan Korea Selatan karena gagal menahan penetrasi lima drone Korea Utara ke wilayah udaranya akhir bulan lalu.

Bahkan, belakangan diketahui bahwa salah satu dari mereka telah menyusup ke zona larangan terbang, atau P-73, di dekat kantor kepresidenan di distrik pusat Yongsan.

Baca Juga: Korea Selatan Berharap Bisa Gunakan Aset Nuklir AS dalam Latihan Militer Bersama

Menurut sumber dari otoritas pertahanan yang enggan disebut identitasnya, kini militer Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk segera mengakuisisi sistem Sky Spotter buatan Israel.

Sky Spotter dibuat oleh Rafael Advanced Defense Systems dan dirancang untuk melakukan deteksi dini dan pelacakan objek udara seperti drone, balon, atau bahkan layang-layang.

Militer Korea Selatan kabarnya baru akan secara resmi meminta izin untuk membeli sistem itu dalam beberapa minggu mendatang. Segala hal seperti keefektifannya dalam melawan ancaman masih akan dikaji lebih dalam.

Baca Juga: Korea Selatan Siap Habiskan Rp 6,9 Triliun untuk Lawan Drone Korea Utara

Korea Selatan juga berharap sistem pertahanan udara yang diincar mampu mengimbangi radar dan perangkat observasi termal yang saat ini beroperasi.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada hari Rabu (28/12) mengumumkan rencana untuk menghabiskan hingga 560 miliar won atau sekitar Rp 6,9 triliun untuk melawan aktivitas drone Korea Utara. Dana besar tersebut akan digunakan hingga tahun 2027.

Kementerian mengalokasikan dana untuk empat proyek yang bertujuan memperkuat kemampuan kontra-drone, termasuk laser udara untuk menghancurkan drone dan jammer untuk menetralkan perangkat yang lebih kecil.




TERBARU

[X]
×