Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada hari Selasa (19/1) menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan diskusi dengan Korea Utara terkait masalah apa pun melalui saluran militer demi meredakan ketegangan.
Juru bicara kementerian Boo Seung-chan menyampaikan pernyataan tersebut sehari setelah Presiden Moon Jae-in mengatakan bahwa duo Korea bisa membahas kemungkinan latihan militer bersama dengan AS.
"Militer kami dapat mendiskusikan masalah apa pun dengan Korea Utara melalui pembicaraan militer, termasuk pertemuan komite gabungan militer antar-Korea," ungkap Boo dalam pengarahan rutin hari Selasa, seperti dikutip Yonhap.
Kedua Korea telah sepakat membentuk badan konsultasi militer bersama di bawah pakta bernama Perjanjian Militer Komprehensif (CMA) tahun 2018. Melalui kesepakatan tersebut, kedua pihak akan membahas dan mengawasi pelaksanaan serangkaian tindakan untuk mengurangi ketegangan.
Sayangnya, belum ada diskusi yang bisa terjadi di tengah buntunya negosiasi denuklirisasi antara AS dan Korea Utara dan hubungan antar-Korea yang dingin belakangan ini.
"Sejak pakta ditandatangani, kedua Korea tidak melakukan tindakan permusuhan satu sama lain di zona penyangga yang telah disepakati, dan situasi militer di daerah perbatasan telah dikelola dengan stabil," tambah Boo.
Baca Juga: Kim Jong Un berharap bisa meningkatkan hubungan dengan dunia luar
Kondisi semakin diperburuk oleh rajinnya Korea Selatan dan AS dalam melakukan latihan militer bersama di sekitar Semenanjung Korea. Latihan militer berikutnya dijadwalkan berlangsung sekitar bulan Maret mendatang.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah berulang kali meminta kedua negara rivalnya tersebut untuk mengurangi intensitas latihan militer. Kim menjelaskan bahwa hal ini bisa menjadi syarat untuk memperbaiki hubungan antar-Korea.
Pihak Korea Utara bahkan menilai ada upaya dari Korea Selatan untuk membatalkan pakta CMA demi bisa lebih aktif lagi secara militer tanpa dikekang aturan. Hari Senin (18/1) lalu, Presiden Moon meyakinkan bahwa saat ini Korea Selatan sedang ada di mode defensif, berharap bisa mengurangi kecurigaan Korea Utara.