Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Korea Utara (Korut) mengatakan, telah mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya setelah sebuah pesawat pengintai Amerika Serikat (AS) masuk ke dalam zona ekonominya di lepas pantai timur.
Korea Utara menyebut, insiden yang terjadi pada hari Kamis (17/8) tersebut merupakan "provokasi militer yang berbahaya".
Baca Juga: Jepang Awasi Kehadiran 11 Kapal Angkatan Laut China dan Rusia di Sekitar Okinawa
“Korea Utara sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk mencegah serangan di masa depan,” kata juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea yang tidak disebutkan namanya dalam laporan Kantor berita pemerintah KCNA pada hari Jumat (18/8).
Insiden ini terjadi menjelang pertemuan puncak antara AS, Korea Selatan, dan Jepang pada hari Jumat.
Seorang anggota parlemen Korea Selatan, mengutip badan intelijen negara tersebut, mengatakan pada hari Kamis bahwa Korea Utara mungkin akan meluncurkan rudal balistik antarbenua atau melakukan tindakan militer lainnya untuk memprotes pertemuan tersebut.
Presiden Joe Biden akan bertemu di Camp David di Maryland dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dengan harapan dapat mempererat hubungan antara Seoul dan Tokyo di tengah ancaman nuklir dari Korea Utara dan di saat pengaruh regional Cina semakin meningkat.
Baca Juga: AS Kecam Kim Jong Un karena Gunakan Represi untuk Membuat Senjata Nuklir
Korea Selatan dan AS juga akan memulai latihan militer bersama selama 11 hari pada hari Senin.