Sumber: AFP,New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sementara itu, mengutip New York Times, banyak pengamat Korea Utara meragukan klaim negara tersebut yang mengaku tidak memiliki kasus virus corona. "Kurangnya peralatan pengujian mungkin berarti secara harfiah membuat Korut belum mendeteksi satu kasus pun," kata Dr. Kee B. Park, dosen Harvard Medical School, yang sudah lama bekerjasama dengan dokter-dokter Korut untuk memperbaiki sistem kesehatan di negara tersebut.
Baca Juga: Lagi, Korea Utara tembakkan proyektil tak dikenal, sepekan sudah lima roket meluncur
Dr. Park menambahkan, "Mereka memiliki kasus, tetapi mereka tidak tahu cara mendeteksinya. Jadi mereka bisa mengatakan, 'Belum ada satu kasus pun di negara kami'."
Beberapa pakar juga menuding Korea Utara menyembunyikan kasus wabah di negaranya untuk menjaga ketertiban.
Baca Juga: Korea Utara: Latihan militer tidak bertujuan untuk mengancam siapapun
"Adalah kebohongan besar ketika mereka mengatakan mereka tidak memiliki kasus," kata Seo Jae-pyoung, sekretaris jenderal Asosiasi Cacat Korea Utara yang berbasis di Seoul kepada New York Times.
"Hal terakhir yang diinginkan Korea Utara adalah kekacauan sosial yang mungkin meletus ketika Korea Utara menyadari bahwa orang sedang sekarat karena epidemi tanpa obat."