Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu lagi di Pyongyang pada bulan Juni dan menandatangani pakta Kemitraan Strategis Komprehensif yang mencakup perjanjian pertahanan bersama.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa peluncuran rudal balistik jarak pendek Korea Utara baru-baru ini mungkin dimaksudkan untuk menunjukkan produknya kepada pembeli potensial.
Menurut militer Korea Selatan, rudal kedua yang diluncurkan pada hari Senin terbang sekitar 120 km. Mengingat lintasan dan lokasi peluncuran yang dekat dengan pantai barat, rudal tersebut kemungkinan besar jatuh di pedalaman Korea Utara.
Korea Utara telah berlomba untuk mengembangkan berbagai rudal balistik dalam beberapa tahun terakhir, yang dinamai dengan pengenal Hwasong, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM). Hwasong adalah bahasa Korea untuk Mars.
Baca Juga: Korea Utara Eksekusi Pria Usia 22 Tahun di Depan Umum karena Nonton K-pop
Pada hari Selasa, KCNA melaporkan bahwa Komite Sentral Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara telah mengakhiri pertemuan kebijakan selama empat hari yang dipimpin oleh pemimpinnya, Kim.
Laporan tersebut mengatakan bahwa Kim menyoroti kemajuan yang dicapai di sektor industri dan pertanian pada paruh pertama tahun ini. Dia juga mempresentasikan tujuan dan strategi negara untuk paruh kedua tahun ini.
Berbeda dengan laporan yang biasanya melaporkan pernyataan berapi-api tentang pengembangan senjata dan perjuangan anti-Amerika Serikat pada pertemuan serupa, KCNA tidak banyak menyinggung tentang diskusi tentang pertahanan atau kebijakan luar negeri.
KCNA hanya mengatakan bahwa Kim memberikan arahan untuk angkatan bersenjatanya.