kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Korea Utara Klaim Berhasil Uji Coba Rudal Balistik yang Bawa Hulu Ledak Super Besar


Selasa, 02 Juli 2024 / 07:37 WIB
Korea Utara Klaim Berhasil Uji Coba Rudal Balistik yang Bawa Hulu Ledak Super Besar
ILUSTRASI. Korea Utara telah berhasil melakukan uji coba rudal balistik taktis baru pada hari Senin. REUTERS/Edgar Su


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada Selasa (2/7/2024), kantor berita pemerintah KCNA memberitakan, Korea Utara telah berhasil melakukan uji coba rudal balistik taktis baru pada hari Senin. 

Korea Utara mengklaim, rudal tersebut mampu membawa hulu ledak super besar seberat 4,5 ton.

Reuters memberitakan, sehari sebelumnya, Korea Selatan melaporkan peluncuran dua rudal balistik oleh Korea Utara. Korea Selatan mengatakan bahwa rudal yang kedua kemungkinan besar gagal tak lama setelah diluncurkan, dan meledak saat terbang.

Dalam laporannya, KCNA tidak menyebutkan rudal kedua.

KCNA mengatakan bahwa uji coba rudal balistik taktis baru yang diberi nama Hwasongpho-11 Da-4.5, dilakukan dengan hulu ledak berat yang disimulasikan untuk memverifikasi stabilitas dan akurasi penerbangan.

Tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai sifat hulu ledak yang disimulasikan.

"Badan Administrasi Rudal Korut akan melakukan peluncuran rudal jenis yang sama pada bulan Juli untuk menguji "daya ledak" hulu ledak super besar," demikian ungkap KCNA dalam sebuah pengungkapan yang jarang terjadi tentang rencana peluncuran rudal di masa depan.

Baca Juga: Peluncuran Rudal Korea Utara Kemungkinan Gagal dan Jatuh ke Darat

Hwasongpho-11, atau Hwasong-11, adalah serangkaian rudal balistik jarak pendek (SRBM) yang dikembangkan oleh Korea Utara yang dikenal sebagai KN-23 dan KN-24.

Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Senin bahwa rudal pertama dari dua rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara tampaknya adalah KN-23 yang terbang sekitar 600 km (373 mil).

Menurut pihak berwenang Ukraina yang memeriksa puing-puing rudal yang diluncurkan Rusia sejak Desember, KN-23 kemungkinan adalah rudal yang dipasok Korea Utara ke Rusia dan digunakan dalam perang melawan Ukraina.

Korea Utara dan Rusia menyangkal adanya perdagangan senjata, namun hubungan mereka telah berkembang pesat sejak kedua pemimpin negara bertemu pada bulan September di Rusia dan menjanjikan kerja sama militer yang lebih erat.

Baca Juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Usai Korsel, Jepang & AS Gelar Latihan Gabungan

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu lagi di Pyongyang pada bulan Juni dan menandatangani pakta Kemitraan Strategis Komprehensif yang mencakup perjanjian pertahanan bersama.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa peluncuran rudal balistik jarak pendek Korea Utara baru-baru ini mungkin dimaksudkan untuk menunjukkan produknya kepada pembeli potensial.

Menurut militer Korea Selatan, rudal kedua yang diluncurkan pada hari Senin terbang sekitar 120 km. Mengingat lintasan dan lokasi peluncuran yang dekat dengan pantai barat, rudal tersebut kemungkinan besar jatuh di pedalaman Korea Utara.

Korea Utara telah berlomba untuk mengembangkan berbagai rudal balistik dalam beberapa tahun terakhir, yang dinamai dengan pengenal Hwasong, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM). Hwasong adalah bahasa Korea untuk Mars.

Baca Juga: Korea Utara Eksekusi Pria Usia 22 Tahun di Depan Umum karena Nonton K-pop

Pada hari Selasa, KCNA melaporkan bahwa Komite Sentral Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara telah mengakhiri pertemuan kebijakan selama empat hari yang dipimpin oleh pemimpinnya, Kim.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Kim menyoroti kemajuan yang dicapai di sektor industri dan pertanian pada paruh pertama tahun ini. Dia juga  mempresentasikan tujuan dan strategi negara untuk paruh kedua tahun ini.

Berbeda dengan laporan yang biasanya melaporkan pernyataan berapi-api tentang pengembangan senjata dan perjuangan anti-Amerika Serikat pada pertemuan serupa, KCNA tidak banyak menyinggung tentang diskusi tentang pertahanan atau kebijakan luar negeri.

KCNA hanya mengatakan bahwa Kim memberikan arahan untuk angkatan bersenjatanya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×