Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Wakil Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Jenderal John Hyten mengatakan, Korea Utara memiliki "sejumlah kecil" senjata nuklir.
"Tetapi, sejumlah kecil adalah karakterisasi yang meyakinkan dari kemampuan nuklir yang dapat mengancam tetangga mereka atau Amerika Serikat," katanya dalam simposium yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Senjata Pemusnah Massal Universitas Pertahanan Nasional AS, Kamis (17/9), seperti dikutip Yonhap.
Hanya, Hyten tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang apa yang dia maksud dengan "sejumlah kecil".
AS tidak pernah secara resmi membahas penilaiannya terhadap kemampuan nuklir Korea Utara. Tetapi, negara komunis tersebut secara luas diperkirakan memiliki lebih dari 70 hulu ledak nuklir.
Baca Juga: Korea Selatan siaga, menyusul Korea Utara siap uji coba rudal balistik kapal selam
Kantor berita Yonhap menyebutkan, Korea Utara telah melakukan total enam uji coba nuklir, antara Oktober 2006 dan September 2017.
Yang jelas, pernyataan Hyten mengikuti kontroversi baru-baru ini atas kemampuan nuklir Korea Utara.
Dalam buku terbarunya, Rage, jurnalis Washington Post Bob Woodward membahas respons AS terhadap serangan Korea Utara yang katanya dapat mencakup penggunaan hingga 80 senjata nuklir.
Tapi, Hyten menekankan, pertahanan atas tanah air AS dimulai bukan dengan sistem pertahanan misilnya, tetapi pencegah strategisnya.
Baca Juga: Begini ketegangan di Semenanjung Korea 2017, saat AS dan Korea Utara tembak rudal
"Penting bagi kita untuk menyadari bahwa pertahanan dimulai bukan dengan kemampuan pertahanan misil, yang saya sangat yakin dapat mempertahankan diri kita sendiri dari ancaman Korea Utara," ujarnya.
"Tetapi, itu bukan di mana pertahanan tanah air dimulai. Pertahanan tanah air dimulai dengan pencegah strategis kita," imbuh dia.
Sistem pencegahan strategis AS, Hyten mengungkapkan, termasuk penerbang yang tetap waspada pada pembom B-2 dan pelaut yang ada di kapal selam kelas Ohio.
AS juga terus meningkatkan penangkalnya. Dia bilang, pembom B-2 akan segera digantikan oleh bomber B-21 dan B-52. Lalu, kapal selam kelas Ohio digantikan kapal selam kelas Columbia yang dipersenjatai dengan nuklir.