Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Korea Utara yang saat ini tengah dilanda wabah Covid-19 akhirnya memulai program vaksinasinya. Radio Free Asia (RFA) melaporkan, Korea Utara menyebut vaksin Covid-19 sebagai "ramuan cinta abadi" dari pemimpin mereka Kim Jong Un.
Melansir Insider, sejauh ini, vaksin Covid-19 hanya diperuntukkan bagi tentara yang bekerja pada proyek konstruksi nasional.
Dua sumber anonim memberikan perincian kepada RFA, di mana mereka menjelaskan bagaimana pemerintah menyampaikan pesan lewat kendaraan yang akan memutarnya secara berulang kali lewat pengeras suara di situs vaksinasi, dengan menyoroti bagaimana vaksin adalah "hadiah yang baik" dari Kim.
"Mereka memutarkan pesan propaganda politik yang keras ketika tentara disuntik dengan vaksin dari China," kata seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya kepada outlet tersebut.
"Mereka menyebutnya 'vaksinasi cinta dari Yang Mulia'," katanya, menggunakan istilah kehormatan untuk pemimpin negara itu.
Baca Juga: Korea Utara Membahas Perubahan Pembatasan Covid-19
Sumber lain, seorang warga, muncul untuk mengkonfirmasi hal ini kepada RFA. "Sebuah kendaraan penyiaran yang muncul di tempat vaksinasi dengan lantang menyatakan kehebatan sekretaris jenderal, yang menyiapkan 'Ramuan Cinta Abadi' untuk mereka," katanya.
Warga tersebut mengatakan kepada RFA bahwa vaksin tersebut diimpor dari China tetapi tidak merinci jenis vaksinnya.
Korea Utara mengkonfirmasi kasus Covid-19 pertamanya pada 12 Mei, dan Kim Jong Un awalnya mengkritik para pejabatnya atas tanggapan buruk negara itu terhadap virus tersebut. Namun, pada hari-hari sejak itu, media pemerintah Korea Utara telah mempertahankan klaim yang banyak diperdebatkan bahwa gelombang Covid di negaranya sudah mereda.
Baca Juga: Korea Utara Laporkan 200.000 Kasus Demam pada Hari ke-5 Gelombang Covid-19
Para ahli khawatir bahwa wabah Covid akan menjadi bencana yang signifikan, mengingat bagaimana negara itu sama sekali tidak melakukan vaksinasi. September lalu, Korea Utara menolak hampir tiga juta dosis Sinovac dari China, meminta agar mereka dikirim ke negara-negara yang lebih membutuhkannya.
Awal pekan ini, melansir BBC, Presiden AS Joe Biden mengatakan Korea Utara tidak menanggapi tawaran vaksin Covid dari AS.
Sekarang program vaksin tampaknya telah dimulai di negara itu, beberapa tentara terlihat mengangkat tangan mereka untuk memuji Kim, kata penduduk itu kepada RFA.
Tetapi warga lain tidak senang karena mereka belum mendapatkan suntikan, katanya.
"Orang-orang melihat adegan para prajurit yang emosional, bernyanyi, menangis, dan berteriak 'Manse!' tapi mereka terlihat tanpa emosi," katanya.