kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korporat AS bisa memasok lagi komponen ke ZTE


Rabu, 23 Mei 2018 / 06:20 WIB
Korporat AS bisa memasok lagi komponen ke ZTE


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perundingan perjanjian dagang Amerika Serikat (AS) dan China mulai menemukan titik temu. Terbaru, AS akan mencabut larangan bagi perusahaan AS memasok peralatan telekomunikasi ke perusahaan China, ZTE Corp.

Catatan saja, bulan lalu, AS melarang perusahaan AS memasok komponen ke ZTE selama tujuh tahun ke depan. Larangan tersebut melumpuhkan bisnis ZTE.

Sebagai timbal balik, sumber Reuters mengatakan, China akan menghapus tarif impor produk pertanian dari AS. Selain itu, China akan membeli lebih banyak barang pertanian AS.

Penasihat Gedung Putih, sebelumnya mengatakan, AS sedang mengkaji ulang menghapus larangan memasok barang ke ZTE. Masalah yang dihadapi ZTE kian pelik lantaran perusahaan ini sedang menghadapi hukuman keras termasuk perubahan manajemen.

Sumber Reuters juga mengatakan, kesepakatan soal penghapusan larangan memasok komponen ke ZTE tersebut sudah ditandatangani Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri China, Liu He. Pembahasan tersebut dilakukan saat keduanya bertemu di Washington, pekan lalu.

Ada imbal baliknya

Arah pembicaraan dua pejabat AS dan China tersebut lebih ke soal mencabut larangan suplai barang. Namun tidak ada makan siang yang gratis.

China bukan cuma akan membeli lebih banyak produk pertanian AS dan menghapuskan tarif atas impor produk pertanian AS. China juga akan memotong tarif impor mobil untuk mengurangi ketegangan perdagangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut.

Meski begitu, sumber Reuters tersebut mengatakan, final kesepakatan tersebut masih belum dipastikan. Kemungkinan kesepakatan ini akan diselesaikan sebelum atau selama perjalanan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross ke China pada pekan depan.

ZTE yang sahamnya dimiliki BUMN China mendapat sanksi berat karena melanggar perjanjian dengan Pemerintah AS soal larangan mengirimkan barang ke negara yang mendapat sanksi embargo dari AS.

Nyatanya, ZTE secara ilegal mengirim barang ke Iran dan Korea Utara. Penyelidikan atas kasus ini telah dilakukan pada pemerintahan Barack Obama.

Rencana pencabutan larangan memasok komponen ini, membuat lega perusahaan AS yang menjual produk ke ZTE. Perusahaan asal AS menyediakan 25% hingga 30% kebutuhan komponen ZTE, termasuk komponen smartphone dan peralatan untuk membangun jaringan telekomunikasi.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan akan membantu ZTE mendapatkan bisnisnya kembali. Sanksi dari AS membuat ZTE terancam kehilangan banyak pekerjanya.

Para pejabat China telah menjadikan masalah yang melilit ZTE tersebut sebagai fokus utama dalam negosiasi perdagangan dengan Negeri Paman Sam.




TERBARU

[X]
×