kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Korut Gagal Lagi untuk Kedua Kalinya untuk Tempatkan Satelit Mata-Mata di Orbit


Kamis, 24 Agustus 2023 / 07:47 WIB
Korut Gagal Lagi untuk Kedua Kalinya untuk Tempatkan Satelit Mata-Mata di Orbit
ILUSTRASI. Korea Utara meluncurkan sebuah roket pukul 03.50 pada Kamis (24/8/2023) ke arah selatan, namun gagal beberapa menit setelah diluncurkan. KCNA via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Korea Utara mencoba untuk menempatkan satelit mata-mata ke orbit pada tanggal 31 Mei dalam peluncuran ruang angkasa pertamanya dalam waktu sekitar tujuh tahun terakhir. Namun roket tersebut gagal ketika mesin tahap kedua tidak menyala, sehingga membuatnya terjun ke Laut Kuning.

Korea Selatan mengirimkan misi penyelamatan untuk mengambil puing-puing di perairan internasional di Laut Kuning pada kedalaman sekitar 70 meter. Hal ini memberikan gambaran langsung mengenai kemampuan Pyongyang meskipun mereka menyimpulkan bahwa teknologi tersebut memiliki nilai militer yang kecil.

Mengutip AP, pada 31 Mei 2023, sebuah roket Korea Utara yang membawa satelit mata-mata jatuh ke laut segera setelah lepas landas. Hal ini dinilai merupakan kemunduran bagi upaya pemimpin Kim Jong Un untuk membangun sistem pengawasan berbasis ruang angkasa guna memantau AS dan Korea Selatan dengan lebih baik. Korea Utara sejak itu berjanji untuk melakukan upaya kedua.

Setelah upaya peluncuran pertama, Korea Utara dengan cepat mengakui kegagalannya, dengan mengatakan bahwa roket Cholllima-1 yang baru dikembangkannya kehilangan daya dorong di antara tahap peluncuran dan jatuh ke laut. 

Pimpinan partai yang berkuasa di Korea Utara menggambarkan kegagalan peluncuran tersebut sebagai kemunduran serius dalam upaya negara tersebut untuk meningkatkan kemampuan militernya di tengah ketegangan dengan saingannya.

Baca Juga: Kim Jong Un Pantau Langsung Uji Coba Rudal Jelajah dari Atas Kapal Militer

Militer Korea Selatan menemukan beberapa puing setelah peluncuran yang gagal dan mengatakan pada awal Juli bahwa satelit Korea Utara tidak cukup canggih untuk melakukan pengintaian militer.

Badan mata-mata Korea Selatan mengatakan kepada anggota parlemen pekan lalu bahwa mereka melihat tanda-tanda bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba rudal balistik antarbenua dan senjata provokatif lainnya. Pada hari Senin, KCNA mengatakan Kim telah mengamati uji penembakan rudal jelajah strategis.

Sejak awal tahun 2022, Korea Utara telah melakukan uji coba penembakan sekitar 100 rudal dalam serangkaian demonstrasi militer yang berlangsung sengit. Seiring dengan aktivitas pengujian Korea Utara, latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan baru-baru ini semakin intensif dalam siklus saling balas.

Korea Utara mengatakan uji coba senjatanya adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan pencegahan nuklirnya guna melawan meningkatnya ancaman militer pimpinan AS. Namun banyak ahli mengatakan Korea Utara bertujuan untuk memodernisasi persenjataannya guna meningkatkan pengaruhnya dalam merebut konsesi yang lebih besar dari AS.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×