Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memantau secara langsung operasi uji coba rudal jelajah dari atas kapal perangnya. Uji coba ini dilakukan saat latihan militer gabungan antara AS dan Korea Selatan sedang berlangsung.
Kantor berita nasional Korea Utara, KCNA, pada hari Senin (21/8) melaporkan bahwa Kim mengunjungi armada Angkatan Laut yang bertugas di pantai timur negara itu. Kim memantau uji coba dari atas kapal patroli.
Tanpa menyebutkan tanggal kunjungan Kim, KCNA menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk menunjukkan fungsi tempur kapal perang Korea Utara serta membiasakan para prajurit untuk berperang.
"Pada latihan yang bertujuan untuk menegaskan kembali fungsi tempur kapal dan fitur sistem misilnya serta membuat pelaut terampil dalam melakukan misi serangan dalam perang, kapal dengan cepat mencapai sasaran bahkan tanpa kesalahan," tulis KCNA, dikutip Yonhap.
Baca Juga: Intelijen Korsel ungkap Kerja Sama Militer Baru antara Korut dan Rusia
Dipantau Kim Jong Un
Beberapa foto yang dirilis KCNA penembakan rudal dari Kapal Patroli No. 661, dengan Kim mengamati tempat kejadian di atas kapal terpisah.
Pengawasan langsung Kim dilakukan di tengah dugaan para rivalnya bahwa Pyongyang dapat melakukan provokasi besar, seperti peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM), dalam upaya untuk memprotes latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan.
Kehadiran Kim juga seolah merespons KTT trilateral antara AS, Korea Selatan, dan Jepang di Camp David akhir pekan lalu. Ketiganya kompak membahas langkah-langkah untuk menyikapi aksi militer Korea Utara yang belakangan semakin intens.
Sebelum ini Kim telah meminta para pejabat militernya untuk meningkatkan kapasitas produksi rudal serta lebih fokus dalam persiapan darurat perang dengan cara yang ofensif.
Baca Juga: Korea Utara Diprediksi akan Luncurkan ICBM untuk Protes KTT AS-Korea Selatan-Jepang
Latihan Militer AS dan Korea Selatan
AS dan Korea Selatan memulai latihan maritim tahunan yang bertajuk Ulchi Freedom Shield (UFS) pada hari Senin.
Latihan ini menampilkan berbagai latihan beregu, seperti seperti latihan pos komando berbasis simulasi komputer, pelatihan lapangan secara bersamaan, dan latihan pertahanan sipil Ulchi.
UFS akan berlangsung cukup lama karena baru akan berakhir pada 31 Agustus mendatang.
Pasca laporan uji coba rudal Korea Utara rilis, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) kemudian mengatakan bahwa banyak bagian dari pengumuman Korea Utara yang dibesar-besarkan dan tidak sesuai dengan fakta.
Militer Korea Selatan juga memastikan bahwa pihaknya tetap akan melakukan latihan gabungan dengan intensitas tinggi dan menyeluruh meski terus dikritik oleh Korea Utara.