Sumber: Bloomberg | Editor: Djumyati P.
NEW YORK. Gebyar sepak bola Piala Eropa ternyata tidak mampu meredam keresahan Eropa terhadap krisis. Krisis utang di Eropa pun menjadi semakin parah setelah rating kredit Spanyol dan Cyprus diturunkan oleh Moody’s Investor Service.
Kemarin Moody’s memotong rating kredit Spanyol dari A3 menjadi Baa3, satu level di atas obligasi-obligasi dengan kategori junk bond. Moody’s harus memotong rating Spanyol karena utangnya yang semakin menggunung, melemahnya laju perekonomian , dan akses terbatas terhadap pasar modal. Pada saat yang hampir bersamaan Moody’s juga menurunkan rating Cyprus dari Ba1 menjadi Ba3.
Jelas pasar finansial tidak bisa ditenangkan dengan kebijakan kucuran dana bailout sebesar € 100 miliar (US$ 126 miliar) untuk Spanyol akhir minggu lalu. “Untuk Moody’s, bukan apakah Anda akan mendapatkan keuntungan dari investasi, tapi seberapa berharganya sang peminjam,” ungkap Clay Lowery, Vice President Rock Creek Global Advisors yang bermarkas di Washington. Saat ini beban utang Spanyol terus meningkat, jadi potensi terjadinya gagal bayar semakin membesar.
Perpecahan menjadi semakin dalam dengan adanya pemilihan umum Yunani 17 Juni mendatang. Terutama karena kekhawatiran Yunani akan menjadi negara pertama yang keluar dari kesepakatan satu mata uang.
Obligasi Spanyol sudah mencapai rekor yield tertinggi, beberapa saatt setelah negara ini meminta bantuan untuk masalah perbankannya. Dalam rilisnya Moody’s mengatakan saat ini Spanyol tengah direview untuk penurunan lebih lanjut setelah rencananya meminjam € 100 miliar dari rescue fund Uni Eropa karena pinjaman ini tentunya akan menambah beban utang Spanyol.