Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Di bulan Desember, penanaman investasi asing di China kian menciut. Dana asing yang masuk hanya mencapai US$ 5,98 miliar dibanding tahun sebelumnya. Itu berarti, ada penurunan sekitar 5,7%. Padahal, pada November, investasi asing di negara dengan pertumbuhan perekonomian tercepat di dunia itu sudah melorot 36,5%.
Data ini baru saja dirilis oleh Departemen Perdagangan China tadi pagi di Beijing. Beberapa faktor lain yang juga turut berdampak pada jumlah investasi yang masuk antara lain anjloknya indeks CSI 300 sebesar 66% sepanjang tahun lalu, semakin murahnya harga perumahan di 70 kota utama China pada bulan Desember dan tingkat ekspor yang melempem akibat rendahnya permintaan di AS dan Eropa.
Meski demikian, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Yao Jian mengatakan, pada tahun 2008, tingkat investasi dalam negeri di Negeri Panda itu mengalami peningkatan sebesar 23,6% ke rekor tertinggi sebesar US$ 92,4 miliar. Sementara itu jumlah investasi ke luar China, melalui merger dan akuisisi, juga melonjak 63,6% menjadi US$ 40,7 miliar. Data tersebut tidak termasuk investasi di sektor keuangan.
Data yang dirilis tadi pagi itu juga menyebutkan, jumlah perusahaan baru yang didirikan oleh investor asal Amrik di China mengalami penurunan sebanyak 32% dalam 11 bulan pertama tahun lalu. Sementara itu, jumlah investor Eropa juga mengalami kondisi serupa dengan penurunan 23%.
Namun, banyak analis yang meramal, semakin terpuruknya perekonomian China dan adanya pengetatan kredit global bakal terus mempengaruhi tingkat penanaman modal asing pada tahun ini.
“Para investor luar negeri akan lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi. Saat ini, banyak sekali investor asing yang dalam beberapa tahun belakangan mengambil keuntungan dari kenaikan harga saham dan tingkat perumahan mulai meninggalkan China satu per satu,” jelas Ma Yu, Senior Researcher Chinese Academy of International Trade and Economic Cooperation.