Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
DALLAS. Diam-diam, Yahoo! Inc. punya masalah besar. Perusahaan internet ini kemarin membukukan penurunan laba sebesar 64%. Untuk itu, Yahoo! berencana memangkas sekitar 10% pekerjanya setelah mengalami penurunan dalam pencapaian iklan.
Pendapatan bersih Yahoo! pada kuartal III ini turun tajam dari US$ 151,3 juta atau 11 sen per saham pada tahun lalu menjadi US$ 54,3 juta atau 4 sen per saham. Sementara itu, penjualan Yahoo! naik 3% menjadi US$ 1,33 miliar.
Saat ini, pasar iklan via internet memang sedang sepi. Itu disebabkan semakin menurunnya daya beli konsumen dan pengetatan kredit global. Kondisi ini pula yang akhirnya memaksa CEO Yahoo! Jerry Yang untuk menekan ongkos produksi dan pengeluaran.
Pilihannya kemudian jatuh pada pemangkasan karyawan sebanyak 1.500 pekerja. Langkah tersebut diambil untuk menghemat pengeluaran senilai US$ 400 juta per tahun. Manajemen Yahoo! juga mengungkapkan, pihaknya saat ini juga tengah mengumpulkan dana untuk melakukan akuisisi. Pernyataan tersebut menimbulkan sejumlah spekulasi bahwa saat ini Yahoo! tengah memasuki perundingan untuk membeli unit AOL milik Time Warner.
“Sebenarnya Yahoo! bisa memangkas lebih banyak pekerja. Organisasi perusahaan ini sangat gemuk dan birokrasinya terlampau banyak,” jelas Darren Chervitz, research director Jacob Asset Management.
Seiring dengan diumumkannya rencana pemangkasan karyawan itu, saham Yahoo! mengalami kenaikan 7% atau 85 sen menjadi US$ 12,92. Asal tahu saja, sepanjang tahun ini, saham Yahoo! sudah anjlok 48%.