Sumber: Metro.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LONDON. Varian Covid-19 baru dengan potensi mutasi yang mengkhawatirkan telah diidentifikasi di Inggris. Menurut para ahli, saat ini sudah ada 38 kasus yang terdeteksi.
Melansir Metro.co.uk, sampai Selasa (16/2/2021), Public Health England (PHE) telah mengklasifikasikan strain B1525 sebagai varian yang sedang diselidiki (VUI).
Namun, dikatakan saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan rangkaian mutasi ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan penularan.
Menurut para ilmuwan di Universitas Edinburgh, varian itu terdeteksi melalui pengurutan genom di 11 negara, termasuk Denmark, Prancis, Spanyol, AS, Nigeria, Australia, dan lainnya.
Baca Juga: Kasus di Indonesia kembali tembus angka 10.000, kenali 25 gejala corona menurut WHO
Varian tersebut memiliki kemiripan genom dengan strain Kent dan sejumlah mutasi yang membuat para peneliti khawatir. Itu sebabnya, para ahli menyerukan pengujian lanjutan hingga didapat lebih banyak informasi mengenai varian baru ini.
Metro.co.uk memberitakan, para ahli melihat varian baru Covid-19 itu mengandung mutasi E484K dan lonjakan protein. Hal yang sama juga ditemukan di strain Afrika Selatan dan Brasil. Mutasi tersebut bisa menetralkan antibodi dan memungkinkan virus memasuki sel manusia dengan lebih mudah.
Baca Juga: Kabar baik, kasus virus corona global terus turun selama lima minggu berturut
Studi laboratorium telah menunjukkan bahwa virus dengan mutasi E484K dapat melarikan diri dari pertahanan manusia, membuatnya lebih efisien dalam menghindari kekebalan alami dan yang dipicu oleh vaksin.
Dr Simon Clarke, profesor mikrobiologi seluler di University of Reading, mengatakan kepada The Guardian, meskipun hanya sedikit informasi yang diketahui tentang varian tersebut, mutasi E484K diketahui pada strain Afrika Selatan lebih kebal terhadap beberapa vaksin.
"Kami belum tahu seberapa baik varian (baru) ini akan menyebar. Varian apa pun yang membawa E484K harus menjalani pengujian lanjutan karena tampaknya memberikan ketahanan terhadap kekebalan," jelas Clarke.
Profesor mikrobiologi klinis di Universitas Cambridge, Ravi Gupta, mengatakan bahwa selain mutasi E484K, varian tersebut memiliki perubahan lain yang kemungkinan membantunya melarikan diri dari antibodi manusia. Dia juga menyerukan peningkatan pengujian.
Baca Juga: Catat! 4 Hal yang harus dilakukan bila tak sengaja bertemu orang positif Covid-19
Tim Edinburgh melakukan pelacakan awal B1525 sejak bulan Desember, di mana virus ini muncul di Inggris dan Nigeria. Sejak itu, penyakit ini juga terdeteksi di Belgia, Yordania, Ghana dan terakhir Kanada, dengan kasus yang terdeteksi di British Columbia pada hari Jumat.
Cara terbaik untuk menghentikan penyebaran virus adalah dengan mengikuti protokol kesehatan masyarakat: cuci tangan, kenakan penutup wajah, dan jaga jarak dari orang lain. Penting bagi orang untuk tetap di rumah jika memungkinkan.
Baca Juga: Akhirnya, WHO menyetujui vaksin AstraZeneca untuk penggunaan darurat
Varian baru lainnya yang menjadi perhatian di Inggris termasuk varian Afrika Selatan dengan 202 kasus, dan varian Bristol dengan 22 kasus. Varian yang pertama kali diidentifikasi di Liverpool, yang oleh PHE disebut sebagai varian dalam penyelidikan (VUI), saat ini memiliki 56 kasus.
Para ilmuwan sedang mengerjakan vaksin baru untuk menargetkan varian virus corona, beberapa di antaranya mungkin tersedia saat musim gugur.