Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Laporan pendapatan Nvidia Corp. (NVDA) yang akan dirilis pada Rabu malam diperkirakan dapat memicu pergerakan nilai pasar sebesar US$320 miliar, yang menjadi potensi perubahan terbesar dalam sejarah perusahaan tersebut pasca-laporan keuangan.
Investor menantikan sinyal apakah boom kecerdasan buatan (AI) masih berlangsung cepat atau mulai melambat.
Data dari Option Research & Technology Services (ORATS) menunjukkan bahwa opsi saham Nvidia mengindikasikan pergerakan sekitar 7% ke salah satu arah setelah perusahaan melaporkan hasil kuartalannya.
Dengan kapitalisasi pasar sekitar US$4,6 triliun, pergerakan tersebut akan menjadi perubahan nilai pasar satu hari terbesar Nvidia setelah laporan pendapatan, menurut analisis Reuters. Untuk perbandingan, Nvidia pernah mencatat kenaikan US$276 miliar setelah laporan pendapatan pada Februari 2024.
Baca Juga: Bursa Asia Berhati-hati Senin (17/11), Jelang Rilis Laporan Nvidia dan Data AS
Secara historis, saham Nvidia bergerak rata-rata 7,3% pada hari setelah laporan keuangan selama 12 kuartal terakhir, menurut ORATS.
Nvidia Menjadi Sentral dalam Euforia AI
Nvidia telah menjadi pusat perhatian investor yang mencari eksposur terhadap pertumbuhan AI. GPU Nvidia mendominasi pasar untuk pelatihan model bahasa besar (LLM) dan berbagai aplikasi AI lainnya.
“Dampak Nvidia jauh melampaui pergerakan harga saham,” ujar Chris Murphy, Co-Head Derivatives Strategy di Susquehanna.
“Sebagai jangkar dalam trade capex AI, hasil Nvidia akan menentukan apakah kita memasuki fase ekspansi berikutnya atau fase jeda,” tambahnya.
Dengan bobot sekitar 8% dalam indeks S&P 500, hasil Nvidia membawa dampak makro yang lebih luas.
“Sinyal mengenai permintaan, margin, rantai pasokan, dan strategi investasi akan membentuk sentimen di sektor semikonduktor, hyperscaler, hingga infrastruktur AI secara keseluruhan,” lanjut Murphy.
“Pergerakan saham mungkin ±7%, tetapi dampak naratifnya dapat menyentuh US$10 triliun nilai perdagangan terkait AI,” terangnya.
Kekhawatiran Valuasi dan Penjualan Investor Tekan Harga Saham
Sektor teknologi mengalami koreksi dalam beberapa sesi terakhir akibat kekhawatiran investor tentang kelanjutan reli saham AI dan valuasi tinggi perusahaan yang mendorong kenaikan pasar tahun ini.
Saham Nvidia, meski masih naik 38% sepanjang tahun, sudah terkoreksi sekitar 10% sejak mencapai rekor tertinggi pada akhir Oktober.
Baca Juga: Jual Semua Saham Nvidia, Softbank Raih US$ 5,8 Miliar
Investor kini menantikan laporan Nvidia untuk melihat apakah ada tanda-tanda pelemahan permintaan pada sektor yang selama ini menjadi pendorong utama reli pasar.
Tekanan terhadap harga saham Nvidia meningkat setelah beberapa investor besar keluar dari posisinya, termasuk hedge fund milik miliarder Peter Thiel dan SoftBank, menurut laporan terbaru.
“Sebagai salah satu konstituen utama S&P 500, hasil Nvidia kemungkinan membawa implikasi yang lebih luas terhadap investasi bisnis dan tren belanja terkait AI,” ujar Jason Pride, Chief of Investment Strategy & Research di Glenmede.













