kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laut China Selatan: AS tambah daya tembak pembom B-52, China punya rudal pembunuh


Selasa, 07 Juli 2020 / 04:19 WIB
Laut China Selatan: AS tambah daya tembak pembom B-52, China punya rudal pembunuh
ILUSTRASI. Pesawat tempur AS di Laut China Selatan. (U.S. Marine Corps photo by Sgt. Audrey M. C. Rampton)


Sumber: CNN,New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

"Laut Cina Selatan sepenuhnya berada dalam jangkauan PLA, dan setiap pergerakan kapal induk AS di wilayah tersebut diawasi dengan ketat dan diarahkan oleh PLA, yang memiliki berbagai macam senjata pembawa anti-pesawat seperti DF-21D dan DF-26, yang keduanya dianggap sebagai rudal 'pembunuh kapal induk'," kata laporan Global Times.

Baca Juga: Respons agresivitas China, militer Jepang modifikasi JS Izumo menjadi kapal induk

Informasi tambahan saja, The New York Times juga menulis, penempatan kapal induk Amerika Serikat dan kekuatan serangannya sering digunakan sebagai sinyal untuk mencegah musuh. Mengirim dua kapal induk sekaligus bisa dilihat sebagai aksi unjuk kekuatan yang signifikan.

Pada tahun 2016, misalnya, Menteri Pertahanan AS saat itu yakni Ashton B. Carter melakukan tur dua kapal induk yang berlayar melalui Laut China Selatan sebagai pengingat Beijing bahwa Amerika Serikat berkomitmen terhadap sekutu di wilayah tersebut.

Baca Juga: Cuekin kritikan AS, China balik salahkan AS soal ketegangan di Laut China Selatan

Kendati demikian, seorang pejabat Angkatan Laut AS pada hari Sabtu menggambarkan misi itu sebagai operasi rutin, bukan melakukan aksi unjuk kekuatan yang disengaja kepada militer China saat melakukan latihan militernya sendiri di laut. Pejabat yang menjadi sumber The New York Times itu menjelaskan, misi operator sebelumnya telah direncanakan untuk memastikan bahwa jalur pelayaran dan navigasi tetap terbuka di perairan internasional.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×