kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laut China Selatan memanas, ASEAN berkomitemen terus jadi lokomotif bagi perdamaian


Senin, 10 Agustus 2020 / 15:10 WIB
Laut China Selatan memanas, ASEAN berkomitemen terus jadi lokomotif bagi perdamaian
ILUSTRASI. Seorang wanita melewati bendera di KTT ASEAN di Suntec Convention Center di Singapura, 11 November 2018.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Sejak akhir Juli lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara intensif melakukan komunikasi dengan seluruh Menter Luar Negeri ASEAN membahas perkembangan terakhir di kawasan.

Retno juga mengajak negara ASEAN terus berkomitmen untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan damai, bebas dan netral sesuai prinsip dalam Deklarasi ZOPFAN dan TAC.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, sengketa Laut China Selatan tidak dapat digunakan sebagai masalah yang akan menyebabkan perpecahan antara negara-negara anggota ASEAN.

"Saat menghadapi kekuatan super besar, kita harus bersatu, sebagai satu blok, sehingga kekuatan kita akan disinergikan secara efektif,” tegasnya seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: Masalah Laut China Selatan dengan Tiongkok, Malaysia: Solidaritas ASEAN harus kuat

Hishammuddin mencatat, sengketa wilayah Malaysia di Laut China Selatan tidak hanya dengan China. Tetapi, ada juga "klaim yang tumpang tindih" dengan sesama negara ASEAN, seperti Filipina, Vietnam, dan Brunei.

“Jika ASEAN pecah, dan Malaysia sendiri tidak mampu melawan AS dan China, peluang terbaik kami adalah jika ASEAN tetap solid," katanya.

"Untuk menyelesaikan masalah Laut China Selatan dengan Tiongkok, kita harus memastikan bahwa solidaritas ASEAN kuat dan kita tetap bersatu sebagai satu blok,” ujar dia.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×