Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - DAMASKUS. Iring-iringan kendaraan militer AS terlihat meninggalkan Irak dan memasuki provinsi Hasaka, Suriah, pada hari Minggu (28/11). Kendaraan bergerak dalam dua kelompok dengan jumlah lebih dari 100 unit.
Dilansir dari Sputnik News, konvoi dilaporkan terdiri dari 100 truk yang membawa kontainer dengan kargo yang tidak diketahui, kemungkinan besar berisi bahan logistik dan truk pendingin.
Konvoi pertama dilaporkan terdiri dari sekitar 60 kendaraan, sedangkan yang kedua memiliki sekitar 40 kendaraan.
Baca Juga: PBB: Kelompok ISIS sudah muncul di hampir seluruh wilayah Afghanistan
Kendaraan militer AS ini terlihat menyeberang ke wilayah Suriah dari Irak melalui penyeberangan Al-Waleed. Kedua kelompok bergerak di bawah perlindungan beberapa kendaraan lapis baja.
Militer AS nampaknya akan tetap hadir di Suriah dengan dalih memerangi kelompok Daesh, atau ISIS, meskipun telah menyatakan bahwa kelompok teroris itu sudah dikalahkan. AS juga diketahui tidak memiliki mandat Dewan Keamanan PBB atau undangan dari pemerintah terpilih di Damaskus untuk membenarkan pengerahan pasukannya di negara itu.
Suriah, Iran, dan Rusia telah berulang kali menyatakan keberatannya atas kehadiran militer AS di Suriah. AS berkelit bahwa pasukannya tetap tinggal untuk mencegah sumber daya minyak lokal jatuh ke tangan teroris.
Di sisi lain, pemerintah Suriah bersikeras bahwa AS sebenarnya terlibat dalam pencurian sumber daya minyak negara.
Bertekad untuk terus memerangi ISIS
Melalui akun Twitter resminya hari Minggu (14/11), Kedutaan Besar AS menuliskan, Daesh atau ISIS telah menimbulkan ancaman langsung bagi rakyat Suriah dan kepentingan keamanan nasional AS.
Baca Juga: Militer AS bertekad untuk tetap hadir di Suriah demi memerangi ISIS