kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.112   196,24   2,48%
  • KOMPAS100 1.123   32,15   2,95%
  • LQ45 800   27,63   3,58%
  • ISSI 285   4,00   1,42%
  • IDX30 418   16,51   4,12%
  • IDXHIDIV20 471   17,77   3,92%
  • IDX80 124   3,44   2,85%
  • IDXV30 133   3,98   3,09%
  • IDXQ30 132   4,59   3,61%

Li Chenggang Dicopot! Ini Alasan di Balik Pergantian Utusan WTO China


Senin, 20 Oktober 2025 / 11:48 WIB
Li Chenggang Dicopot! Ini Alasan di Balik Pergantian Utusan WTO China
ILUSTRASI. U.S. Secretary of the Treasury Scott Bessent, U.S. Trade Representative Jamieson Greer, Li Chenggang, China's International Trade Representative and Vice Minister of Commerce and Chinese Vice Premier He Lifeng, prepare to discuss during a bilateral meeting between the U.S. and China, in Geneva, Switzerland, May 11, 2025. KEYSTONE/EDA/Martial Trezzini/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China resmi mencopot Li Chenggang dari jabatannya sebagai Wakil Tetap China untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), menurut laporan kantor berita resmi Xinhua pada Senin (20/10/2025).

Keputusan ini menandai formalisasi atas penugasan baru Li sebagai negosiator utama perdagangan internasional China, yang sebelumnya telah diumumkan pada April lalu.

Langkah tersebut menjadi bagian dari daftar rutin rotasi diplomatik yang disetujui oleh Presiden Xi Jinping.

Baca Juga: Work-Life Harmony ala Jeff Bezos: Kunci Sukses dan Bahagia?

Posisi Li di WTO kini digantikan oleh Li Yongjie, yang telah menyerahkan surat kepercayaan kepada WTO pada 29 September 2025, sebagaimana diumumkan lembaga tersebut melalui akun media sosial Weibo-nya.

Beijing memang kerap tidak mengumumkan secara resmi saat seorang pejabat memulai jabatan baru.

Ketegangan Dagang Memanas

Pergantian ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China, setelah Washington memperluas sanksi terhadap sejumlah perusahaan asing dan Beijing membalas dengan pembatasan ekspor bahan baku penting seperti logam tanah jarang (rare earths) dan mineral strategis lainnya.

Sebagai mantan utusan China untuk WTO dan wakil menteri perdagangan, Li Chenggang (58 tahun) dikenal memainkan peran penting dalam empat putaran perundingan dagang AS–China, terutama dalam upaya kedua negara meredam perang tarif yang kini mencapai lebih dari 100%.

Baca Juga: Apa Itu Rare Earth dan Mineral Kritis — Ini Penjelasannya dalam 30 Detik

Namun, reputasi Li sempat menjadi sorotan setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebutnya “tidak terkendali” (unhinged) dalam sebuah acara publik pekan lalu.

“Mungkin wakil menteri yang datang ke sini pada 28 Agustus dengan bahasa yang sangat provokatif itu sudah bertindak di luar jalur,” ujar Bessent pada konferensi pers terpisah.

Menurut sumber yang mengetahui kunjungan Li ke Washington, pejabat China itu tiba tanpa undangan resmi, menuntut pertemuan tingkat tinggi, serta menyampaikan pandangan yang dianggap “menggurui” oleh pihak AS.

Persiapan Menuju KTT Xi–Trump

Bessent kini berupaya menurunkan eskalasi jelang pertemuan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping yang dijadwalkan berlangsung akhir bulan ini di sela KTT APEC di Korea Selatan.

Baca Juga: Krisis Properti dan Tarif AS Seret Ekonomi China ke Titik Terendah dalam Setahun

Dalam panggilan video dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng pada Jumat lalu, kedua pihak mengaku telah melakukan diskusi terbuka dan mendalam mengenai isu perdagangan bilateral.

Keduanya juga dijadwalkan bertemu pekan depan di Malaysia untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dari tarif tambahan AS terhadap produk China.

Profil Li Chenggang

Li Chenggang diangkat sebagai negosiator utama China pada April lalu, menggantikan Wang Shouwen, beberapa hari setelah Beijing memberlakukan tarif 125% terhadap produk asal AS sebagai respons terhadap kebijakan proteksionisme Washington.

Selama lebih dari empat tahun menjabat sebagai duta besar China untuk WTO, Li dikenal memiliki pengalaman luas di Kementerian Perdagangan, termasuk dalam bidang perjanjian, hukum perdagangan, dan kebijakan fair trade.

Baca Juga: Kebijakan Tarif Trump Bikin Korporasi Dunia Tekor US$ 1,2 Triliun

Lulusan Universitas Peking dan Universitas Hamburg, Jerman ini juga dikenal sebagai pakar hukum perdagangan internasional dan memiliki pemahaman mendalam terhadap sistem hukum WTO.

Selanjutnya: Mendagri: Simpanan Dana Pemda di Perbankan Tak Setinggi Catatan BI

Menarik Dibaca: Promo J.CO Sweet Twist 20-31 Oktober, Paket 1/2 Dozen Donuts + J.COOL Cuma Rp 90.000




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×