Sumber: Investopedia | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Work life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sering dianggap sebagai kunci kebahagiaan modern.
Banyak orang berusaha keras membagi waktu agar tidak merasa kelelahan di kantor maupun di rumah. Namun bagi Jeff Bezos, pendiri Amazon, istilah tersebut justru merupakan konsep yang melemahkan.
Dikutip dari laman keuangan Investopedia, Bezos menyebut bahwa work life balance adalah “debilitating phrase” atau ungkapan yang membuat orang berpikir seolah mereka harus selalu memilih antara karier dan kehidupan pribadi.
Baca Juga: Warren Buffett: Lawan Inflasi Bukan Emas, Tapi Ini!
Menurutnya, cara berpikir seperti itu justru membatasi potensi seseorang untuk berkembang secara utuh.
Pandangan Bezos: Bukan Keseimbangan, Melainkan Keharmonisan
Bezos menegaskan bahwa kehidupan profesional dan pribadi tidak seharusnya dipisahkan secara kaku. Ia lebih menyukai istilah work life harmony, yaitu keadaan di mana keduanya saling menguatkan, bukan saling mengorbankan.
Ia menjelaskan, ketika seseorang bahagia di rumah, energi positif itu akan terbawa ke tempat kerja. Begitu pula sebaliknya, ketika pekerjaan memberi makna dan kepuasan, kehidupan pribadi pun menjadi lebih menyenangkan.
Bezos menyebut kondisi ini sebagai circle of positive reinforcement, sebuah lingkaran saling dukung yang menciptakan produktivitas sekaligus kebahagiaan.
Cara Bezos Menerapkan Work Life Harmony
Bezos memberi contoh sederhana dalam kehidupan sehari-harinya. Ia bangun tanpa alarm, sarapan bersama keluarga, dan menghindari rapat yang tidak penting.
Bahkan, ia menyempatkan diri mencuci piring setiap malam karena menganggap kegiatan itu sebagai bagian dari rutinitas menenangkan setelah seharian bekerja.
Menurutnya, kebiasaan tersebut bukan tanda kemalasan, melainkan cara menjaga keseimbangan energi agar tetap produktif. “Saya ingin datang ke kantor dengan energi penuh, bukan sekadar menghabiskan waktu,” ujarnya seperti dikutip dari Investopedia.
Bezos percaya bahwa kualitas waktu lebih penting daripada jumlah waktu. Seseorang yang mampu memadukan kehidupan pribadi dan profesional dengan harmonis akan memiliki semangat kerja yang lebih tinggi dibanding mereka yang terus berjuang mempertahankan keseimbangan semu.
Pelajaran bagi Pekerja dan Pemimpin
Pandangan Bezos memberi pelajaran penting bagi siapa pun, baik karyawan maupun pemimpin perusahaan.
- Bagi individu, Bezos mengajak untuk tidak terjebak pada konsep membagi waktu secara kaku. Alih-alih menghitung jam kerja, fokuslah pada bagaimana pekerjaan dan kehidupan pribadi bisa saling mendukung. Ketika seseorang menemukan pekerjaan yang bermakna, ia tidak lagi merasa perlu menyeimbangkan dua dunia yang bertentangan.
- Bagi pemimpin atau perusahaan, pendekatan Bezos bisa menjadi inspirasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang manusiawi. Memberikan fleksibilitas, mendorong makna dalam pekerjaan, serta membangun budaya yang menghargai waktu pribadi dapat meningkatkan loyalitas dan produktivitas karyawan.
Tonton: Purbaya Terima Laporan Skandal Pegawai Pajak dan Bea Cukai. Terancam Dipecat!
Harmoni, Bukan Pertukaran
Bezos mengingatkan bahwa mengejar keseimbangan sempurna sering kali membuat orang stres. Ia menyarankan agar masyarakat melihat pekerjaan dan kehidupan pribadi sebagai dua hal yang saling terhubung secara alami.
Konsep ini tidak berarti bekerja tanpa batas, tetapi mengajak setiap orang untuk menemukan keterhubungan positif antara karier dan kehidupan pribadi. Dengan demikian, kerja bukan lagi sumber kelelahan, melainkan bagian dari kehidupan yang memperkaya diri.
Jeff Bezos membuktikan bahwa kesuksesan tidak harus dibayar dengan pengorbanan kehidupan pribadi. Melalui gagasan work life harmony, ia menunjukkan bahwa produktivitas dan kebahagiaan bisa tumbuh bersama. Dalam pandangannya, bukan keseimbangan yang harus dikejar, melainkan keharmonisan antara dua sisi kehidupan yang saling melengkapi.













