kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Libatkan pembom, China makin sering latihan militer di Laut China Selatan


Selasa, 21 Juli 2020 / 23:55 WIB
Libatkan pembom, China makin sering latihan militer di Laut China Selatan


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) baru-baru ini melakukan latihan serangan dengan sasaran maritim di Laut China Selatan, di saat ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) di kawasan tersebut meningakat.

Satu brigade Komando Armada Selatan Angkatan Laut PLA yang berpusat di Provinsi Hainan, China Selatan, mengadakan latihan serangan sasaran maritim langsung dengan pembom JH-7 pada 15-16 Juli lalu, Global Times melaporkan mengutip Radio Nasional China (CNR).

Mengacu gambar satelit komersial, Forbes menyebutkan seperti Global Times lansir, PLA mengerahkan setidaknya empat jet tempur J-11B ke Pulau Yongxing Kepulauan Xisha di Laut China Selatan pada 15 Juli lalu.

Baca Juga: Di tengah ketegangan, Menteri Pertahanan AS berharap bisa kunjungi China

Sehari kemudian, 17 Juli, AS mengirim kapal induk USS Nimitz dan USS Ronald Reagan melakukan operasi dan latihan militer di Laut China Selatan. Sebelumnya kedua juga ada di kawasan itu antara 4 Juli dan 6 Juli berbarengan dengan latihan militer PLA.

“Nimitz dan Reagan beroperasi di Laut China Selatan, di mana pun hukum internasional mengizinkan, untuk memperkuat komitmen kami pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, sebuah peraturan berdasarkan aturan internasional, dan kepada sekutu dan mitra kami di kawasan ini,” kata Laksamana Muda Jim Kirk, Komandan USS Nimitz, dalam pernyataan seperti dikutip Reuters.

Melansir Global Times, sebuah kapal perang AS melakukan pelanggaran di perairan Kepulauan Nansha pada 14 Juli, dan beberapa pesawat pengintai Amerika juga sering melakukan operasi pengintaian jarak dekat di Pantai Selatan China.

Pakar militer China yang minta namanya tidak ditulis mengatakan kepada Global Times, insiden-insiden tersebut, yang terjadi ribuan mil jauhnya dari AS dan di depan pintu China, sekali lagi telah membuktikan Amerika adalah pendorong nyata militerisasi di Laut China Selatan.

Baca Juga: Hadapi AS, China kirim jet tempur Flanker yang terkenal garang ke Laut China Selatan

Melukai anggota ASEAN



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×