Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Imran Khan, yang saat ini berada di penjara, mengeluarkan pernyataan meminta orang untuk menghapus kata sandi dari akun Wifi pribadi mereka "sehingga siapa pun di sekitar dapat mengakses internet pada hari yang sangat penting ini".
Beberapa pemilih juga mengungkapkan ketidakpuasan atas penangguhan layanan seluler.
"Karena ini, komunikasi dengan para pemilih dan orang lain sangat sulit ... kita menghadapi begitu banyak masalah karena penutupan internet," kata Mehmood Chaudry, seorang guru sekolah berusia 50 tahun yang memberikan suaranya di kota Rawalpindi.
Baca Juga: KKB Papua Menyerang Pertambangan Ilegal Yahukimo, 13 Orang Tewas
Penangguhan jaringan juga mengikuti ajakan Imran Khan kepada pendukungnya untuk menunggu di luar tempat pemungutan suara sampai hasil diumumkan. Khan sendiri memberikan suaranya melalui surat suara pos dari penjara di Rawalpindi pada Kamis pagi, menurut tim media partainya.
Hasil tidak resmi pertama dalam pemilihan diperkirakan akan diumumkan beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup pada pukul 5 sore dan gambaran yang lebih jelas kemungkinan besar akan muncul pada Jumat pagi.
Pertarungan utamanya diperkirakan akan terjadi antara kandidat yang didukung oleh Khan dan Liga Muslim Pakistan yang dipimpin oleh tiga kali perdana menteri Nawaz Sharif. Para analis memperkirakan mungkin tidak akan ada pemenang yang jelas, dan militer yang berpengaruh dapat memainkan peran penting dalam pembentukan pemerintahan mendatang.
Sharif menekankan pentingnya "mayoritas yang jelas" bagi pemerintahan yang stabil. "Jangan bicarakan tentang pemerintahan koalisi. Sangat penting bagi sebuah pemerintahan untuk mendapatkan mayoritas yang jelas...tidak seharusnya bergantung pada orang lain," ujarnya setelah memberikan suaranya di kota Lahore.
Baca Juga: Akademi Militer Suriah Diserbu Pasukan Drone, 100 Orang Tewas
Meskipun militer telah memainkan peran yang dominan dalam politik Pakistan, dalam beberapa tahun terakhir mereka telah menegaskan bahwa mereka tidak akan campur tangan secara langsung. Tetapi beberapa analis memperkirakan bahwa faktor penentu dalam pemilihan ini adalah dukungan dari militer dan lembaga keamanannya.
Menangani tantangan ekonomi yang serius dan mencari solusi yang tepat adalah hal penting bagi pemerintahan mendatang. Jika hasil pemilihan tidak menghasilkan mayoritas yang jelas, seperti yang diperkirakan oleh para analis, menangani berbagai tantangan akan menjadi lebih sulit, terutama dalam mencari program bailout baru dari Dana Moneter Internasional (IMF) setelah yang saat ini berakhir pada Maret.