Sumber: South China Morning Post,The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sebelumnya, mengutip The Star, Mahathir mengatakan politisi dan partai politik terlalu terobsesi dengan politik sampai-sampai mereka mengabaikan masalah ekonomi dan kesehatan yang melanda negara tersebut.
Dia mengatakan ada tudingan yang disematkan kepada dirinya bahwa dengan dukungan dari semua pihak, dia tidak bisa memutuskan siapa yang akan dipilih untuk membentuk pemerintahan atau dia tidak berniat untuk melepaskan posisinya sebagai perdana menteri karena menjadi "gila kekuasaan".
Baca Juga: Cabut dukungan bagi Mahathir, Barisan Nasional usul parlemen bubar dan gelar pemilu
“Karena itu, saya mengundurkan diri.Bagi saya, kekuasaan dan posisi adalah sarana untuk mencapai tujuan atau untuk mencapai tujuan, yakni untuk kepentingan bangsa," tambahnya.
Mahathir mengatakan, dia melepaskan jabatannya setelah melihat bagaimana beberapa politisi memberi arti penting pada partai mana yang akan memerintah, terlepas dari apakah partai itu menang atau kalah dalam pemilihan.
Dia mengatakan dia telah berjanji untuk memberi jalan kepada pemimpin berikutnya, tetapi akan menyerahkannya kepada Dewan Rakyat untuk memutuskan penggantinya.
Baca Juga: Galang kekuatan, Mahathir Mohamad akan bentuk pemerintahan persatuan nasional
“Jika benar saya memang mendapatkan dukungan (anggota parlemen), saya akan kembali (sebagai Perdana Menteri). Kalau tidak, saya akan menerima siapa pun yang dipilih. Karena itu, ada peluang untuk pergantian kepemimpinan. Menurut pendapat saya, saya tidak berpikir sudah waktunya saya mengundurkan diri karena saya percaya bahwa saya didukung oleh kedua belah pihak. Itu sebabnya saya meminta lebih banyak waktu," katanya.
Namun, Mahathir mengatakan partainya, Partai Pribumi Bersatu Malaysia, telah memutuskan untuk keluar dari Pakatan Harapan, bersama dengan beberapa perwakilan Pakatan.
Baca Juga: Mahathir memperkuat cengkeramannya di tengah kekacauan politik Malaysia
Dia menambahkan bahwa jika Bersatu mendukung PAS dan Umno, itu berarti partai-partai yang kehilangan dukungan dalam pemilihan umum terakhir akan membentuk pemerintah. Alhasil, pemerintah kemudian akan didominasi oleh Umno.
“Saya bersedia menerima anggota Umno yang telah mengundurkan diri dan bergabung dengan pihak lain. Tetapi saya tidak mau menerima Umno dalam pemerintahan non-partisan ini. Jadi, saya harus mengundurkan diri,” jelasnya seperti yang dilansir The Star.