Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kembali angkat bicara mengenai alasanya enggan mendukung dan bekerjasama dengan Perdama Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin yang berkuasa saat ini.
Seperti diketahui, hal ini mencuat setelah Mahathir kembali pecah kongsi dengan Anwar Ibrahim yang sebelumnya sempat bersekutu menjatuhkan Muhyiddin. Sejumlah pertanyaan muncul apakah Mahathir kembali mau mendukung Muhyiddin?
Baca Juga: Hubungan memanas, Mahathir ogah kerja sama lagi dengan Anwar Ibrahim
Terkait hal itu, Mahathir melalui akun Twitternya, @chedetofficial, membeberkan 14 alasan ia enggan bersekutu dengan Muhyiddin. Antara lain Mahathir mengatakan, Muhyiddin telah menghianati komitmen mereka dari awal saat memenangi pemilihan umum.
NASIHAT
1. Ramai yang menasihat saya supaya sokong dan bekerjasama dengan Perdana Menteri Muhyiddin
2. Ingin saya jelaskan kenapa saya tidak dapat bekerjasama dengan Muhyiddin.— Dr Mahathir Mohamad (@chedetofficial) June 25, 2020
Ia menjelaskan bahwa dirinya dan Muhyiddin bersama-sama ingin mengalahkan UMNO dan menyeret Najib Rajak Perdana Menteri Malaysia dari UMNO masuk penjara.
Namun saat ini Muhyiddin bersama dengan UMNO menjatuhkan Pakatan Harapan (PH) dan mendirikan kekuasaan baru bersama dengan Kerajaan Kleptokrasi Najib Razak yang telah mereka kalahkan sebelumnya.
Baca Juga: Tak didukung Anwar Ibrahim, bagaimana peluang Mahathir jadi PM Malaysia ketiga kali?
"Bagi saya ini adalah satu pengkhianatan terhadap rakyat. Ia juga mengkhianati rekan dalam PH yang menjayakan perjuangan kami. Tanpa PH Muhyiddin tidak mungkin menang, tidak mungkin jumpa pintu belakang," tulis Mahathir, Kamis (25/6).
Selain itu, Mahathir menuding UMNO menyokong Muhyiddin jadi Perdana Menteri supaya dapat melepaskan Najib dari penjara dan upaya ini tengah berjalan. Ini merupakan penghianatan yang menurut Mahathir berbeda dengan janji waktu mereka kampanye untuk mengalahkan UMNO.
"Saya tidak ingin bersama dengan Muhyiddin dan pengkhianatannya," ucap Mahathir.
Sebelumnya hubungan Mahatir dan Anwar juga memanas. Mengutip Kompas.com, Mahathir bereaksi keras setelah Anwar dan partai pimpinannya Partai Keadilan Rakyat (PKR) menolak proposal koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH) mencalonkan Mahathir untuk ketiga kalinya sebagai orang nomor satu di negeri “Jiran”.
Baca Juga: Mahathir buka-bukaan soal alasan ingin jadi Perdana Menteri Malaysia lagi
“Saya tidak akan bekerja sama lagi dengan Anwar karena dia tidak ingin bekerja sama dengan saya. Saya harus mencari opsi lain untuk menjabat kembali sebagai PM. Pastinya ada jalan lain.” ucap Dr M, panggilan akrabnya ketika diwawancarai Sin Chew Daily, Selasa (23/06/2020).
Mahathir mengkritik pedas keputusan Anwar yang menurutnya tidak tepat. “Anwar sudah sangat lama menjadi oposisi. Sebelum saya bergabung dengan koalisinya, terbukti mereka gagal pada pemilu 2008 dan 2013. Mereka tidak dapat menang.”