kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,81   3,17   0.34%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Makin ganas, virus corona sudah menewaskan 12 orang di Iran


Senin, 24 Februari 2020 / 18:38 WIB
Makin ganas, virus corona sudah menewaskan 12 orang di Iran
Warga mengenakan masker saat pemilu di Tehran, Iran (21/2/2020).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi dalam konferensi pers yang televisi pemerintah siarkan langsung, Senin (24/2) menyatakan, 12 orang meninggal dan 61 lainnya terinfeksi virus corona baru.

Dan, Pemerintah Iran juga berjanji untuk transparan soal wabah Covid-19 di negara mereka, di tengah tuduhan menutup-nutupi jumlah kematian dan kasus terkonfirmasi virus mematikan tersebut.

"Kami akan mengumumkan angka (yang kami miliki) tentang jumlah kematian di seluruh negeri. Kami berjanji untuk transparan tentang pelaporan angka," kata Ali Rabiei, juru bicara Pemerintah Iran, seperti dilansir Channelnewsasia.com.

Baca Juga: WHO tidak tetapkan wabah virus corona sebagai pandemi, ini alasannya

Sebagian besar kasus meninggal dan terinfeksi Covid-19 terjadi di Kota Qom. Seorang anggota Parlemen Iran dari Qom pada Senin (24/2) menuduh pemerintah menutupi sepenuhnya wabah coronavirus di kota suci Syiah itu.

Reuters mengutip kantor berita semi-resmi ISNA melaporkan, Ahmad Amirabadi Farahani, anggota Parlemen Iran dari Qom, menuduh Menteri Kesehatan Iran "berbohong" tentang angka kematian dan kasus terkonfirmasi Covid-19.

Kantor berita ILNA, yang dekat dengan kaum reformis Iran, menyebutkan, Farahani mengungkap "50 kematian" akibat virus corona di Qom saja, kota yang terletak sekitar 120 kilometer arah Selatan Teheran, Ibu Kota Iran

Baca Juga: Kian meluas, Kuwait, Bahrain, Afghanistan laporkan kasus pertama virus corona

"Menurut Menteri Kesehatan, penyebab infeksi virus corona di Iran adalah orang-orang yang memasuki negara kami secara ilegal dari Pakistan, Afghanistan, dan China," ujar Assadollah Abbassi, juru bicara Parlemen Iran, seperti dikutip ISNA.

Menteri Kesehatan Iran Said Namaki pada Minggu (23/2) menyatakan, satu orang yang meninggal karena Covid-19 di Qom adalah seorang pengusaha yang telah melakukan beberapa kali perjalanan ke China.

Dalam pernyataannya yang televisi pemerintah siarkan langsung, Namaki bilang, penerbangan langsung dari Iran ke Cina sebetulnya sudah ditutup. Tapi, pengusaha Qom itu terbang ke China "dengan penerbangan lanjutan".

Baca Juga: Iran terjangkit virus corona, harga minyak dunia merosot 3,54%

Iran telah berusaha menahan wabah Covid-19 sejak mengumumkan dua kematian pertama di Qom, Rabu (19/2) lalu. Pihak berwenang sejak itu memerintahkan penutupan sekolah, universitas, dan pusat pendidikan lainnya di seluruh negeri sebagai langkah pencegahan.

Sejak muncul pada Desember tahun lalu, virus corona baru sudah menewaskan lebih dari 2.500 orang di China. Iran sekarang menyumbang hampir setengah dari kematian di luar negeri tembok raksasa.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×