Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kepemimpinan Komunis Tiongkok tidak pernah memerintah pulau demokrasi, namun mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri.
Video itu menampilkan pendaratan di pantai pada malam hari di mana pasukan China tampak memanjat tebing yang didukung oleh armada helikopter tempur, melakukan pendaratan cepat serta didukung rentetan rudal dan artileri berat.
Media negara semakin menambah tekanan psikologis lewat penayangan yang menunjukkan pengakuan seseorang, yang diduga oleh Lee Meng-chu, seorang pria Taiwan yang hilang setelah menyeberang dari Hong Kong ke Shenzhen pada Agustus 2019.
Baca Juga: AS lanjutkan penjualan tiga senjata ke Taiwan, Beijing ancam Washington
Menlansir The Telegraph, Lee dituduh mengambil foto polisi militer China yang telah berkumpul di sebuah stadion untuk latihan dengan kendaraan lapis baja pada puncak aksi protes pro-demokrasi Hong Kong. Hal ini memicu spekulasi bahwa mereka akan turun tangan untuk meredam unjuk rasa massa.
"Saya mengambil ponsel saya untuk merekam beberapa video," kata Mr Lee dalam laporan televisi negara CCTV, mengenakan seragam penjara. "Saya minta maaf. Saya telah melakukan banyak hal buruk," tambahnya.
Organisasi hak asasi manusia secara teratur menuduh China memaksa tahanan untuk menyampaikan "pengakuan" publik yang disiarkan di televisi.
Taiwan menuduh Beijing melakukan politik jahat dan memanipulasi kasus Lee dan mengkritik otoritas China karena ikut campur dalam demokrasi Taiwan.