kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -6.000   -0,39%
  • USD/IDR 15.585   25,00   0,16%
  • IDX 7.717   -71,02   -0,91%
  • KOMPAS100 1.194   -12,30   -1,02%
  • LQ45 947   -7,59   -0,79%
  • ISSI 233   -2,49   -1,06%
  • IDX30 489   -3,87   -0,79%
  • IDXHIDIV20 583   -4,38   -0,75%
  • IDX80 136   -1,35   -0,98%
  • IDXV30 143   -0,75   -0,53%
  • IDXQ30 162   -1,10   -0,67%

Makin Panas! China Minta Minta Produsen Mobil Hentikan Ekspansi di Eropa


Kamis, 24 Oktober 2024 / 18:25 WIB
Makin Panas! China Minta Minta Produsen Mobil Hentikan Ekspansi di Eropa
ILUSTRASI. BYD eMAX 7, an electric MPV by Chinese car and battery maker BYD, is presented during its launch in New Delhi, India, October 8, 2024. REUTERS/Priyanshu Singh


Sumber: Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - Pemerintah China menekan produsen mobilnya untuk menghentikan ekspansi di Uni Eropa akibat meningkatnya konflik perdagangan atas kendaraan listrik. Arahan ini dapat memicu ketegangan untuk mendominasi sektor otomotif.

Menurut sumber Bloomberg yang mengetahui hal ini, pemerintah memberi tahu produsen untuk menunda pencarian aktif lokasi produksi di wilayah tersebut dan penandatanganan kesepakatan baru, dan secara umum bersikap rendah hati sembari menunggu proses negosiasi mengenai tarif yang sedang berlangsung.

Sejauh ini, perusahaan milik negara Dongfeng Motor Group Co. telah menghentikan rencana untuk memproduksi mobil di Italia sebagai tanggapan atas peringatan tersebut. Manajemen beralasan dukungan Roma terhadap tarif UE adalah alasan untuk perubahan haluannya.

Menteri Perindustrian Italia Adolfo Urso melakukan perjalanan ke Tiongkok pada bulan Juli, mengadakan pertemuan dengan para eksekutif termasuk dari Dongfeng Motor untuk memenangkan investasi perusahaan tersebut. Perjalanannya seharusnya membantu memformalkan kesepakatan antara Dongfeng Motor dan Italia selama kunjungan Meloni ke Tiongkok akhir bulan itu, tetapi Beijing meminta pembuat mobil itu untuk tidak melanjutkannya.

Baca Juga: Terkait Tarif Mobil Listrik, Ini yang Diinginkan Uni Eropa dari China

Bukan hanya Dongfeng, Chongqing Changan Automobile Co., pembuat mobil milik negara yang berpusat di Tiongkok barat juga membatalkan acara untuk meluncurkan mereknya di Eropa. Acara tersebut sedianya direncanakan minggu ini di Milan.

Kemudian ada pula, Chery Automobile Co. menunda target untuk mulai membangun kendaraan listrik di pabrik yang diambil alihnya di Spanyol hingga Oktober 2025. Perusahaan tersebut mempertimbangkan jumlah pekerjaan yang harus dilakukan di lokasi Barcelona setelah keputusan tarif Uni Eropa.

Sementara BYD Co. terus melanjutkan rencana untuk membangun pabrik di Hungaria untuk membantu pembuat mobil listrik Seal dan Atto 3 menghindari tarif Uni Eropa. Mereka juga berencana membangun pabrik senilai US$ 1 miliar di Turki, yang memiliki perjanjian serikat pabean dengan Uni Eropa yang akan membebaskan mobil BYD yang diproduksi di sana dari pungutan.

Seperti diketahui, Uni Eropa awal bulan ini memilih untuk menaikkan tarif mobil listrik buatan Tiongkok hingga 45%, dengan alasan bahwa Beijing memberikan subsidi yang tidak adil kepada para pembuat mobilnya. Tiongkok membantah klaim tersebut dan telah mengancam bea masuknya sendiri pada sektor susu, brendi, daging babi, dan otomotif Eropa.

Selanjutnya: Permintaan Data Center Telkom Terus Meningkat, Diyakini Jadi Revenue Generator

Menarik Dibaca: Tanpa Hujan Turun, Berikut Ramalan Cuaca Besok (25/10) di Yogyakarta




TERBARU
Kontan Academy
FREE WEBINAR - Bongkar Strategi Viral Digital Marketing Terbaru 2025 FREE WEBINAR - The Psychology of Selling

[X]
×