kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Makin tegang, AS jatuhkan sanksi ke empat pejabat China


Jumat, 10 Juli 2020 / 00:17 WIB
Makin tegang, AS jatuhkan sanksi ke empat pejabat China
ILUSTRASI. Bendera China dan AS berkibar di dekat Bund, sebelum delegasi perdagangan AS bertemu dengan rekan-rekan China mereka untuk mengadakan pembicaraan di Shanghai, China, 30 Juli 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) pada Kamis (9/7) memberlakukan sanksi terhadap empat pejabat China, termasuk anggota Politbiro yang kuat di negeri tembok raksasa. 

AS menuduh mereka melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang serius terhadap minoritas Muslim Uighur, sebuah langkah yang kemungkinan akan menambah ketegangan antara Washington dan Beijing.

Sanksi yang mencakup Sekretaris Partai Komunis China (CCP) Provinsi Xinjiang Chen Quanguo dan Biro Keamanan Publik Xinjiang diumumkan di tengah-tengah ketegangan yang sudah tinggi antara Washington dan Beijing.

Baca Juga: Isolasi Huawei dkk, AS: Bahaya dari musuh asing seperti China semakin besar

Hubungan kedua negara menegang menyusul penanganan China terhadap pandemi virus corona dan cengkeraman Beijing yang semakin kuat  di Hong Kong, pusat keuangan dunia sekaligus bekas koloni Inggris.

"Amerika Serikat menyerukan kepada dunia untuk menentang tindakan CCP terhadap komunitas minoritasnya sendiri di Xinjiang, termasuk penahanan massal yang sewenang-wenang, kerja paksa, penganiayaan agama, dan kontrol serta sterilisasi kelahiran paksa," kata seorang pejabat Gedung Putih seperti dikutip Reuters.

Kedutaan China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Namun, China selalu membantah penganiayaan terhadap kelompok minoritas dan mengatakan, kamp-kamp itu menyediakan pelatihan kejuruan dan diperlukan untuk memerangi ekstremisme.

Baca Juga: Peneliti China sebut AS meluncurkan perang dingin terhadap Tiongkok

Memberlakukan pembatasan visa



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×