kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.056   72,62   1,04%
  • KOMPAS100 1.055   15,00   1,44%
  • LQ45 829   12,33   1,51%
  • ISSI 214   1,30   0,61%
  • IDX30 423   7,18   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,60   1,51%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,87   0,70%
  • IDXQ30 141   2,08   1,49%

Malaysia: 89 kali kapal AL Tiongkok langgar perairan kami di Laut China Selatan


Selasa, 14 Juli 2020 / 21:21 WIB
Malaysia: 89 kali kapal AL Tiongkok langgar perairan kami di Laut China Selatan
ILUSTRASI. Para pekerja memasang bendera Malaysia menjelang perayaan peringatan 62 tahun kemerdekaan negara itu pada 31 Agustus di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Juli 2019. REUTERS/Lim Huey Teng


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia menyatakan, kapal-kapal Penjaga Pantai dan Angkatan Laut (AL) Tiongkok menyusup ke perairan Malaysia di Laut China Selatan yang disengketakan sebanyak 89 kali sepanjang 2016 hingga 2019.

Departemen Audit Nasional Malaysia dalam laporan yang rilis Selasa (14/7) mengungkapkan, kapal Penjaga Pantai dan AL China sering "menetap" di daerah itu bahkan setelah kapal AL Malaysia mengusirnya.

Laporan tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait klaim Beijing atas sebagian besar Laut China Selatan yang kaya sumber daya dan merupakan jalur perdagangan utama.

Baca Juga: Memanas, Jepang sebut China terus berupaya ubah status quo di Laut China Selatan

Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan memiliki klaim sendiri yang tumpang tindih di Laut China Selatan sebagian dengan China dan, dalam beberapa kasus, satu sama lain.

Mengutip Reuters, Departemen Audit Nasional mengatakan, Malaysia telah mengirim enam protes diplomatik ke China atas pelanggaran kapal-kapal mereka di perairan negeri jiran. 

Salah satu protes diplomatik pada 2017 lalu sebagai tanggapan terhadap klaim China atas Shoals Luconia Selatan, wilayah penangkapan ikan yang berada di Negara Bagian Sarawak, Malaysia.

Baca Juga: Tolak klaim AS, China: Berhentilah membuat perpecahan di Laut China Selatan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×