Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia berencana untuk memulai layanan kereta barang langsung antara Malaysia dan Thailand. Nantinya, layanan kereta barang itu akan menghubungkan Kuala Lumpur dan Bangkok.
tahun ini untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan regional, demikian dilaporkan media pemerintah, mengutip menteri transportasi.
Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan, kabinet dan perdana menteri telah menyetujui usulan tersebut dan layanan kereta api tersebut diharapkan mulai beroperasi pada akhir tahun ini, dikutip dari kantor berita nasional Bernama pada hari Minggu.
Layanan kereta barang untuk kedua negara tersebut dapat meningkatkan perdagangan bilateral dan regional.
"Jalur kereta langsung Kuala Lumpur-Bangkok juga akan meningkatkan konektivitas ke negara-negara lain, termasuk Laos, China, dan Asia Tengah," kata Loke.
Laporan tersebut tidak menjelaskan secara rinci tentang rencana tersebut.
Baca Juga: Halal Tapi Mengandung Babi, Malaysia Tarik Jajanan Dari Indonesia, Cek Mereknya!
Seorang juru bicara kementerian transportasi Thailand tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait rencana Malaysia tersebut.
Namun, di tahun lalu, Malaysia sempat mempertimbangkan untuk memperluas proyek kereta senilai US$ 10 miliar yang dipimpin China ke perbatasannya dengan Thailand.
Di mana, jalur kerata api diperkirakan sepanjang 665 kilometer (413 mil) dan dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2026 dan akan menghubungkan pantai timur dan barat Malaysia.
China adalah mitra dagang terbesar Malaysia dan Thailand. Presiden AS Donald Trump telah mengenakan tarif 145% terhadap Tiongkok sementara Malaysia dan Thailand menghadapi pungutan impor AS masing-masing sebesar 24% dan 36%.
Loke, yang mengunjungi Bangkok minggu lalu dan bertemu dengan mitranya dari Thailand, sebelumnya mengumumkan bahwa Malaysia dan Thailand bermaksud untuk menghidupkan kembali layanan kereta api langsung bagi penumpang yang bepergian antara Kuala Lumpur dan Bangkok untuk mendukung pariwisata lintas batas.
Layanan tersebut akan memanfaatkan jalur yang sudah ada dan operator kereta api Malaysia dan Thailand telah diberi waktu tiga bulan untuk melakukan persiapan, katanya.