Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
Di saat penganiayaan terhadap warga Uighur di China telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dia bilang banyak pemimpin Muslim berpaling ke arah lain, karena persahabatan mereka dengan China.
Menurutnya, pesan Beijing bahwa tiap negara tidak boleh ikut campur dalam urusan dalam negeri satu sama lain, kemungkinan beresonansi dengan di antara pemimpin.
Baca Juga: Dengan kemenangan Biden, Huawei berharap bisa kembali berbisnis di AS
Ribuan orang Uighur meninggalkan Tiongkok melalui Asia Tenggara dari tahun 2010 hingga 2016 sebagai akibat dari meningkatnya represi di wilayah Uighur di China.
Human Rights Watch (HRW) telah mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap orang Uighur, termasuk penahanan sewenang-wenang massal terhadap setidaknya 1 juta orang, penghilangan paksa, pengadilan yang sangat politis yang berakhir dengan hukuman mati dan penyiksaan dalam tahanan.