Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Juga akan ada pembatasan terhadap wisatawan yang masuk ke Malaysia. Sementara orang Malaysia dilarang bepergian ke luar negeri.
Selain itu, semua taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah, baik negeri maupun swasta, serta semua lembaga pendidikan tinggi negeri dan swasta, termasuk lembaga pelatihan keterampilan nasional akan ditutup.
Baca Juga: 15 hari tidak cukup, Spanyol perpanjang keadaan darurat virus corona
Perdana Menteri Malaysia juga mengumumkan penutupan semua kantor pemerintah dan swasta, kecuali yang terlibat dalam layanan penting, termasuk air, listrik, energi, telekomunikasi, transportasi, penyiaran, keuangan, keamanan, dan kesehatan.
"Jangan panik, jangan khawatir, dan tetap tenang," kata Muhyiddin. "Saya percaya, dengan pembatasan yang diterapkan oleh pemerintah, kami bisa memblokir penyebaran wabah ini".
Pengumuman Muhyiddin datang setelah kekhawatiran virus corona baru di Malaysia mencapai ketinggian baru, dengan jumlah kasus naik menjadi 553, yang tertinggi di Asia Tenggara.
Baca Juga: Fatwa MUI: Salat Jumat bisa diganti salat zuhur jika penyebaran corona tak terkendali
Malaysia melaporkan 125 kasus baru pada Senin (16/3). Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba dalam konferensi pers mengatakan, sebanyak 95 kasus baru terkait dengan pertemuan tablig akbar di sebuah masjid di Sri Petaling, Kuala Lumpur.
"Sekitar 7.000 peserta dari acara tablig telah datang untuk diperiksa," katanya seperti dilansir Channelnewsasia.com. Sekitar 14.500 warga Malaysia dan 1.500 orang asing menghadiri pertemuan keagamaan massal itu antara 27 Februari dan 1 Maret.